
Harga Logam Dunia Rontok!

Sementara itu harga tembaga turun dalam sepekan terakhir karena melemahnya permintaan dari China karena aktivitas pabrik peleburan tembaga yang lesu dan menantikan langkah Bank sentral Eropa (ECB) mengenai pengurangan stimulus setelah melihat ekonomi Eropa yang mulai bangkit.
Agenda pemeliharaan pabrik dan banjir besar menyebabkan beberapa pabrik di wilayah selatan mengurangi aktivitas preleburan. Parahnya, bencana ini berlangsung saat adanya kebijakan pembatasan listrik di Negeri Panda yang membuat banyak aktivitas peleburan tembaga melemah.
Dampaknya, impor tembaga China turun pada Agustus 2021, penurunan selama lima bulan berturut-turut. Impor tembaga China tercatat 394.071 ton pada bulan Agustus. Turun 7% dibanding Juli 2021 dan turun 41% year-on-year (y-o-y) dibanding Agustus 2020.
Di Eropa, Bank sentral Eropa (ECB) menyiapkan diskusi mengenai pengurnagan stimulus setelah ekonomi di benua biru bangkit.
Forum ini diperkirakan akan panas karena menuai pro dan kontra. Sisi pro menyetujui aksi ini segera dilakukan karena ekonomi terlihat bangkit. Sedangkan kelompok kontra melihat pandemi belum selesai dan varian baru yang ganas masih menghantui. Jadi pelaksanaan pengurangan stimulus tidak perlu terburu-buru.
Sebagai informasi, China adalah konsumen tembaga terbesar di dunia. Sehingga permintaan dari negara ekonomi terkuat kedua di dunia memiliki pengaruh terhadap harga tembaga.
Perlu diketahui, tembaga sering digunakan sebagai ukuran kodisi ekonomi dunia. Sehingga kebijakan apa pun terkait ekonomi global berpengaruh terhadap laju harga tembaga.