
Awas Ketinggalan, BRI Mau Tebar Saham Harga Miring!

Secara operasional, konsolidasi BRI dengan PNM dan Pegadaian akan menciptakan kolam data pelaku ekonomi informal yang akan sangat bermanfaat ketika perseroan mengembangkan layanan digital yang berbasis big data di masa mendatang.
Pembentukan ekosistem merupakan sumber pertumbuhan baru. Bagi PNM dan Pegadaian menurunkan cost of finance, sharing kantor meningkatkan efisiensi, meningkatkan inklusi dan literasi layanan gadai.
Menurut catatan Tim Riset CNBC Indonesia, aksi korporasi tersebut juga akan melambungkan aset BBRI. Per kuartal II-2021, aset BBRI tercatat sebesar Rp 1.451 triliun dan nantinya pascaaksi korporasi aset BBRI berpotensi melejit ke angka Rp 1.555 triliun atau naik sebesar 7,16%.
Itu merupakan rekor nilai aset terbesar tidak hanya dalam sejarah perseroan, melainkan juga sejarah republik ini. Angka tersebut bahkan belum memasukkkan potensi dana segar yang dihimpun dari investor publik, yang juga akan meningkatkan aset BBRI.
Selanjutnya setelah aksi korporasi ini, kami memperkirakan laba bersih perseroan bakal meningkat dari posisi kuartal II-2021 yang sebesar Rp 12,5 triliun, menjadi Rp 14,5 triliun atau melesat 16%.
Angka ini belum memperhitungkan potensi sinergi antara ketiganya. Dalam publikasi yang diterbitkan oleh perusahaan, ada minimal empat potensi sinergi yang bisa dijalankan untuk menggenjot kinerja perusahaan pelat merah tersebut.
![]() |
Oleh karenanya, tak berlebihan jika nasabah BBRI bakal melejit usai konsolidasi tersebut. Per Juni 2021, BRI memiliki 120 juta nasabah tabungan dan 13 juta nasabah pinjaman. Angka itu bakal bertambah sebanyak 17 juta nasabah Pegadaian, dan 9 juta nasabah PNM.
Dalam perhitungan kasar (dengan mengasumsikan tidak ada nasabah ganda di ketiganya), BRI akan memiliki 159 juta nasabah atau meningkat 19,5%. Namun dalam proyeksi konservatif, jumlah nasabah akan meningkat setidaknya 14 juta nasabah.
Yang menarik tentu saja adalah memantau bagaimana BRI bakal menggarap pasar ultra mikro, karena melayani nasabah yang terpencar di pelosok-pelosok daerah secara bersamaan tentu saja butuh proses dan biaya yang besar.
Pada titik inilah semboyan BRI: Go Smaller, Go Shorter, Go Faster dan Go Cheaper benar-benar diuji.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)[Gambas:Video CNBC]