Baca 8 Informasi Ini, Ada Kabar Seru untuk Bahan Trading

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 August 2021 08:32
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik berhasil keluar dari tekanan dan berakhir di zona hijau pada perdagangan Rabu kemarin.

Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat sebesar 0,39% ke level 6.113,24 poin dengan nilai transaksi Rp 11,30 triliun. Investor asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 789,95 miliar.

Menguatnya bursa saham global dan turut melandainya kasus Covid-19 di dalam negeri menjadi katalis positif yang mendorong kenaikan IHSG.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Kamis ini (26/8/2021):

1. Prajogo Pangestu Bakal Lepas Saham TPIA, Berapa Nilainya?

Pengusaha yang juga pendiri emiten petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Informasi ini terungkap dalam prospektus terkait rencana penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 3,79 miliar saham baru.

Harga pelaksanaan HMETD yakni Rp 4.082 per saham, sehingga dari aksi korporasi ini perseroan akan meraih dana hingga Rp 15,49 triliun.

Dalam rights issue ini disebutkan, Prajogo akan melepas kepemilikan sahamnya di TPIA kepada PT TOP Investment Indonesia (TII). Hanya saja, tidak disebutkan berapa jumlah saham milik Prajogo yang dilepas.

Mengacu prospektus tersebut, ia masih tercatat memiliki 2.377.401.195 saham atau setara 13,33% kepemilikan saham TPIA. Prajogo juga akan melaksanakan seluruh porsi rights issue dan akan mengalihkan HMETD yang akan diperoleh secara proporsional sesuai dengan porsi kepemilikan saham kepada TII.

"Prajogo Pangestu dan TII juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat tanggal 29 Juli 2021 sehubungan dengan penjualan saham milik Prajogo Pangestu dalam Perseroan kepada TII," tulis dokumen prospektus tersebut, dikutip Rabu (25/8/2021).

2. Rights Issue Disetujui, Kioson Bidik Dana Segar Rp 300 M

Emiten teknologi yang bergerak di bidang e-commerce dan telekomunikasi keuangan, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), memperoleh persetujuan untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan Selasa (24/8/2021).

"KIOS menargetkan untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 365,79 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham," kata Direktur Utama Kioson, Reginald Trisna, dikutip CNBC Indonesia dari keterbukaan informasi, Rabu ini (25/8).

3. Emiten Radio Erick Thohir Rugi Rp 45 M di 2020

Setelah sempat dicecar otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) karena belum menyampaikan laporan keuangan tahunan, akhirnya emiten yang didirikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang bergerak di industri media dan radio, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) menyampaikan laporan keuangan konsolidasi tahun 2020.

Berdasarkan laporan keuangan tersebut, sepanjang tahun lalu, Mahaka Radio tercatat mengalami kerugian bersih Rp 44,92 miliar.

Kinerja tersebut lebih buruk dari tahun 2019 di mana perusahaan masih mencatatkan laba bersih Rp 34,09 miliar.

Buruknya kinerja laba perusahaan salah satunya disebabkan oleh pendapatan perusahaan yang berkurang lebih dari setengah atau tercatat turun 51,38% sepanjang tahun 2020 menjadi Rp72,88 miliar dari total pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 149,90 miliar.

4. Kasasi Ditolak! Bentjok-Heru Hidayat Dihukum Bui Seumur Hidup

Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi Benny Tjokosaputro, salah satu dari enam terdakwa di kasus korupsi dana pengelolaan investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Dengan keputusan ini maka Benny Tjokro alias Bentjok yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX) tetap dihukum penjara seumur hidup terkait dengan kasus korupsi Jiwasraya.

"Tolak kasasi JPU dan Terdakwa," demikian bunyi putusan kasasi yang dilansir website MA, dikutip Rabu ini (25/8/2021).

5. Induk TvOne-ANTV Masih Rugi Rp 115 M Semester I

Emiten media milik Grup Bakrie yang merupakan pemilik dari stasiun TV ANTV dan TvOne, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), mencatatkan kerugian bersih Rp 115,22 miliar pada semester I-2021.

Kerugian bersih ini mengalami perbaikan atau turun 83,20% dari periode yang sama tahun sebelumnya rugi bersih mencapai Rp 674,18 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perbaikan kinerja ini salah satunya didukung oleh naiknya pendapatan perusahaan.

6. Pemprov DKI Dapat 'Cuan' Dividen Perusahaan Bir Rp 53 M

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), produsen minuman keras Anker Bir, diketahui menyetujui rencana pembagian dividen tunai senilai Rp 200,16 miliar untuk tahun buku 2020.

Pembagian dividen tunai tersebut setara dengan Rp 250 per saham.

Dalam keterangan usai RUPST pada Selasa kemarin (24/8), pemegang saham menyetujui penggunaan sebesar Rp 200,16 miliar untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020 sebagai dividen tunai untuk dibagikan kepada pemegang saham setara dengan Rp 250 per saham.

7.'Raksasa' Hong Kong Tender Offer Saham EDGE, Harga Rp 12.927

Digital Edge (Hong Kong) Limited, pemegang saham baru emiten data center dan penyedia layanan cloud (komputasi awan) PT Indointernet Tbk (EDGE) akan melakukan penawaran tender atau tender offer wajib atas saham EDGE yang beredar di publik.

Penawaran ini untuk membeli sebanyak-banyaknya 31.920.000 saham atau 7,9% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasi oleh perusahaan, tender offer ini akan dilakukan di harga Rp 12.927/saham. Dana yang disiapkan untuk penawaran wajib ini adalah senilai Rp 412,62 miliar.

8. 12 Emiten Bakal Buyback Saham Rp 4,9 T

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan sampai dengan 20 Agustus 2021, terdapat 12 emiten yang berencana melakukan pembelian kembali atau buyback saham sebesar Rp 4,9 triliun.

Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia, 12 perusahaan tersebut telah menyampaikan keterbukaan informasi mengenai rencana buyback dan masih dalam periode pelaksanaan buyback sesuai dengan SE (Surat Edaran) OJK No. 3/SEOJK.04/2020 tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik (SE OJK 3/2020).

"Dari 12 perusahaan tercatat yang telah menyampaikan rencana tersebut, 6 di antaranya telah melaksanakan buyback dengan total pelaksanaan buyback sebesar Rp 190 miliar [3,8% dari nilai rencana buyback]," ungkap Nyoman, kepada awak media, Rabu (25/8/2021).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular