Analisis

Preteli Dulu! Ini Jeroan Kinerja 8 'Raksasa' Tambang Emas RI

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
25 August 2021 07:20
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bakal memulai uji coba produksi di tambang emasnya Citra Palu, Palu. (Dok. BUMI)
Foto: PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bakal memulai uji coba produksi di tambang emasnya Citra Palu, Palu. (Dok. BUMI)

1. PT Antam Tbk (ANTM)

Antam merupakan perusahaan pelat merah yang tidak hanya melakukan penambangan emas, melainkan juga termasuk lain seperti nikel bauksit yang merupakan bahan baku aluminium.

Mulai beroperasi tahun 1968, Antam merupakan produk merger dari beberapa Perusahaan tambang dan proyek tambang milik pemerintah, termasuk di dalamnya Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok.

Tambang emas yang dikelola atau dimiliki oleh Antam termasuk tambang emas Pongkor, PT Cibaliung Sumberdaya (CSD) dan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM).

Dikutip dari laporan tahunan perusahaan, pada 2020, total cadangan bijih emas konsolidasi ANTAM tercatat sebesar 3,70 juta dry metric ton (dmt) atau setara dengan 349 ribu troy oz (10,86 ton) logam emas. Sedangkan sumber daya mineral emas konsolidasi ANTAM pada tahun 2020 tercatat sebesar 9,33 juta dmt atau setara dengan 1.197 ribu troy oz (37,23 ton) logam emas.

2. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

Bumi Resources Minerals adalah pertambangan multi mineral yang beroperasi di Indonesia dan dikendalikan oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dari Grup Bakrie.

Proyek tambang emas yang dimiliki perusahaan adalah PT Citra Palu Minerals (CPM) di Sulawesi Tengah dan Gorontalo Minerals (GM) yang juga memiliki kandungan tembaga dan perak yang signifikan.

Selain itu BRMS juga memiliki proyek tambang seng dan timbal di Sumatera Utara melalui Dairi Prima Mineral (DPM).

Dalam laporan tahunan 2020, BRMS menyebutkan cadangan bijih emas CPM tercatat sebesar 3,94 juta ton dengan kadar 5,3 ppm (gram/ton bijih), dengan total kandungan logam mencapai 0,6 juta troy oz (18,75 ton).

3. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)

J Resources Asia Pasifik merupakan perusahaan yang berinvestasi dan mengelola bisnis pertambangan emas bersama dengan bisnis logam mulia lainnya di wilayah Australasia, dengan area pertambangan emas termasuk Indonesia dan Malaysia. Jimmy Budiarto merupakan pengendali dan pemegang saham mayoritas yang juga menjabar sebagai komisaris utama perusahaan.

Beberapa lokasi tambang emas milik perusahaan tersebar di Seruyung (Kalimantan Utara), Bakan (Sulawesi Utara) dan Penjom (Malaysia).

Per akhir tahun 2020, Perseroan mencatat total cadangan emas sebesar 3,882 juta oz dan sumber daya sebesar 9,144 juta oz.

4. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

 Merdeka Copper Gold adalah perusahaan induk dengan dua anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan, meliputi eksplorasi dan produksi emas, perak, tembaga dan mineral lainnya.

Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT Bumi Sukesindo (BSI) dan PT Damai Sukesindo (DSI). Pemegang saham perusahaan termasuk Grup Saratoga yang menguasai 18,29% kepemilikan saham perusahaan.

Lokasi tambang emas MDKA berada di kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Per 31 Desember 2020, Sumber Daya Mineral Grup diperkirakan mengandung 32,8 juta oz emas, 8,9 juta ton tembaga dan 85,3 juta oz perak.

NEXT: Ada Archi hingga UNTR

(tas/tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular