Harga Emas Anjlok, Saham ANTM-MDKA Dkk Ikutan Ambles

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
13 August 2021 09:57
Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten emas kompak melemah pada awal perdagangan pagi ini, Jumat (13/8/2021). Pergerakan saham ini terjadi seiring para investor tampaknya mulai merealisasikan aksi ambil untung (profit taking) setelah pada perdagangan kemarin saham-saham tersebut melesat.

Berikut pergerakan saham emiten emas, pukul 09.35 WIB:

  1. J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), saham -1,75%, ke Rp 168, transaksi Rp 298 juta

  2. Wilton Makmur Indonesia (SQMI), -1,71%, ke Rp 115, transaksi Rp 133 juta

  3. United Tractors (UNTR), -1,45%, ke Rp 20.400, transaksi Rp 20 M

  4. Aneka Tambang (ANTM), -1,25%, ke Rp 2.370, transaksi Rp 35 M

  5. Bumi Resources Minerals (BRMS), -1,01%, ke Rp 98, transaksi Rp 10 M

  6. Archi Indonesia (ARCI), -0,86%, ke Rp 575, transaksi Rp 4 M

  7. Merdeka Copper Gold (MDKA), -0,72%, ke Rp 2.770, transaksi Rp 66 M

Menurut data di atas, saham PSAB menjadi yang paling melemah, yakni sebesar 1,75% ke Rp 168/saham, setelah kemarin naik 4,27%. Kendati demikian, dalam sepekan saham ini masih ambles 3,98%.

Di posisi kedua ada saham SQMI yang turun 1,71% dengan nilai transaksi mencapai Rp 133 juta. Seperti saham PSAB, saham SQMI masih anjlok 21,77% dalam sepekan.

Di posisi ketiga ada saham Grup Astra, UNTR, melorot 1,45%, setelah saham ini melonjak 8,95% pada perdagangan Kamis. Dengan ini, dalam sepekan saham UNTR naik 8,07.

Saham emiten pelat merah ANTM juga memerah dengan terkoreksi 1,25%, menyusul kenaikan 2,56% pada perdagangan kemarin.

Sementara, pada Jumat (13/8) pukul 07:22 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.752,66/troy ons. Naik tipis hampir flat 0,01% dibandingkan hari sebelumnya.

Sejauh ini, harga emas belum bisa 'balas dendam'. Pada 30 Juli-10 Agustus 2021, harga sang logam mulia anjlok 4,91% secara point-to-point. Namun sejak 11 Agustus 2021 hingga hari ini, harga baru naik 1,38%.

Pada Rabu lalu, harga emas melonjak 1,32%, setelah sebelumnya harga sempat anjlok lebih dari 4% hanya dalam empat hari.

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas masih bisa naik. Untuk hari ini, investor boleh memasang target di kisaran US$ 1.758-1.785/troy ons.

Akan tetapi, investor juga perlu waspada karena risiko koreksi bukannya tidak ada sama sekali. Wang memperkirakan level support harga emas hari ini berada di rentang US$ 1.743-1.728/troy ons.

"Kalau melihat grafik harian. Harga emas sedang berada dalam tren naik. Namun dalam waktu dekat, kenaikannya mungkin akan terhenti di kisaran US$ 1.765-1.785/troy ons," sebut Wang dalam risetnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular