Analisis

Preteli Dulu! Ini Jeroan Kinerja 8 'Raksasa' Tambang Emas RI

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
25 August 2021 07:20
Archi
Foto: Dok Archi Indonesia

5. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)

Archi Indonesia merupakan emiten tambang emas milik konglomerat Peter Sondakh yang baru mulai melantai di bursa dua bulan lalu, tepatnya tanggal 28 Juni 2021.

Tambang emas yang dikelola perusahaan yaitu PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) di Sulawesi Utara.

Pada Desember 2020, tambang emas Toka Tindung memiliki cadangan bijih emas (bersertifikasi JORC) sebanyak 3,9 juta ons (setara dengan 121 ton dan telah berhasil memproduksi lebih dari 200 kilo ons (setara dengan 6.2 ton) emas per tahunnya sejak tahun 2016.

6. PT United Tractors Tbk (UNTR)

United Tractors merupakan perusahaan yang bisnis utamanya merupakan distributor alat berat yang dikendalikan oleh Grup Astra.

Perseroan menjalankan pilar bisnis pertambangan Emas melalui PT Agincourt Resource (PTAR), yang mengoperasikan tambang emas Martabe yang berlokasi di provinsi Sumatra Utara.

Berdasarkan laporan tahunan perusahaan, sampai dengan bulan Juni 2020, jumlah sumber daya mineral Tambang Emas Martabe adalah sebesar 7,6 juta ons emas dan 66 juta ons perak dengan jumlah cadangan bijih sebesar 4,3 juta ons emas dan 33 juta ons perak.

7. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

Medco Energi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi dan kegiatan energi lainnya yang didirikan Arifin Panigoro.

Penambangan emas Medco dilakukan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (eks Newmont) bersamaan dengan ekstraksi tembaga di blok Batu Hijau.

Pada 31 Desember 2020 Batu Hijau memiliki estimasi cadangan 7.380 juta lbs tembaga dan 9.190 ribu oz emas.

8. PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI)

Wilton mencatatkan kerugian bersih Rp 14,17 miliar pada kuartal I-2021. Rugi bersih ini berkurang 79,90% dari periode yang sama tahun sebelumnya di mana perusahaan mencatatkan total kerugian hingga Rp 70,51 miliar.

Berdasarkan data laporan keuangan, sebanyak 89,99% sahamnya dipegang oleh Wilton Resources Holdings Pte. Ltd. Singapore. Perusahaan memiliki konsesi tambang Ciemas Gold Project di wilayah Jawa Barat.

Laporan terakhir per 30 Juni 2018, menyatakan cadangan terkira perusahaan adalah sejumlah 3,26 juta ton dengan kadar rata-rata mencapai 7,7 ppm (part per milion/7,7 gram emas dalam 1 ton.

Wilton Makmur Indonesia awalnya didirikan dengan nama PT Sanex Qianjiang Motor International pada 21 Maret 2000. Kemudian perusahaan mengubah nama menjadi PT Renuka Coalindo Tbk pada 6 Desember 2010, yang bergerak dalam bidang kegiatan usaha jasa pertambangan dengan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2010.

Terakhir pada 14 November 2019, perusahaan kembali mengubah namanya menjadi Wilton Makmur Indonesia setelah perusahaan asal Singapura, Wilton Resources Holding Pte, resmi mengambilalih 96,95% saham Renuka Coalindo.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular