Saham Bukalapak Drop, Berapa 'Harta' CEO Rachmat Kaimuddin?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten startup e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) langsung anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 7% sesaat setelah bel pembukaan berbunyi pada awal perdagangan hari ini, Kamis (12/8/2021).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.01 WIB, pada hari keempat melantai (listing) di bursa, saham BUKA ambles 6,76% ke Rp 965/saham . Nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 350,01 miliar tertinggi di bursa. Sementara, sementara volume perdagangan sebesar 362,31 juta saham.
Investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 126,7 miliar di pasar reguler, juga terbesar di bursa. Dengan ini, sejak awal 'manggung', asing selalu melakukan net sell dengan total Rp 1,14 triliun di pasar reguler dan net sell Rp 121,37 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Pada Selasa lalu (10/8) saham BUKA juga ditutup anjlok hingga menyentuh batas ARB 6,76% di hari ketiga saham BUKA melantai di bursa. Praktis, sejak awal listing, saham BUKA baru menguat dua kali, yakni menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 24,71% pada Jumat (6/8) dan naik 4,72% pada Senin (9/8).
Kendati dua hari menyentuh ARB, sejak debut pada Jumat pekan lalu saham BUKA sudah naik 13,53%.
Pertanyaannya, berapa valuasi saham milik CEO Bukalapak Muhammad Rachmat Kaimuddin saat ini?
Mari kita buat hitung-hitungan kasarnya. Menurut prospektus Bukalapak.com, Muhammad Rachmat Kaimuddin memiliki 0,13% atau 104.291.245 (104,29 juta) saham. Setelah pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO), persentase sahamnya jadi 0,10% kendati jumlahnya tetap.
Dengan harga IPO saham BUKA di Rp 850/saham, dengan menggenggam 104,29 juta saham, 'kekayaan' Rachmat Kaimuddin mencapai Rp 88,65 miliar.
Sementara, dengan harga saham BUKA hari ini di posisi Rp 965/saham, valuasi saham Kaimuddin senilai Rp 100,64 miliar.
Maka, sejak Bukalapak.com IPO pada Jumat (6/8), valuasi saham Kaimuddin naik sebesar Rp 11,99 miliar.
Situs Bukalapak mencatat, Rachmat Kaimuddin meraih gelar Bachelor of Science dari Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, MA, dan Master of Business Administration dari Stanford University, California, Amerika Serikat.
Sebelum bergabung dengan Bukalapak, dia menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mulai 2018, dan sebagai anggota dewan komisaris pada bank yang sama, hingga diangkat sebagai direktur pada 2014.
Pernah menjabat Managing Director PT Cardig Air Services, Chief Financial Officer PT Bosowa Corporindo, Managing Director PT Semen Bosowa Maros, Vice President Baring Private Equity Asia , dan Principal di Quvat.
Adapun, dengan melantai di bursa, BUKA berhasil meraup dana IPO mencapai Rp 22 triliun, terbesar sepanjang sejarah BEI.
Berdasarkan data resmi BEI, jumlah saham BUKA yang dicatatkan 103.062.019.354 saham, terdiri dari saham pendiri 77.296.514.554 saham dan penawaran umum 25.765.504.800 saham.
Untuk jumlah saham penawaran umum itu setara dengan 25,0% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan harga perdana Rp 850/saham.
Harga penawaran ditetapkan di angka penawaran tertinggi Rp 850/unit, dengan begitu total dana yang diraup mencapai Rp 21,9 triliun,
Berdasarkan prospektus IPO, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan sebanyak sekitar 66%, sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja entitas anak.
Entitas anak yang dimaksud yakni sekitar 15% dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia (BMI), 15% dialokasikan kepada PT Buka Usaha Indonesia (BUI), sekitar 1% dialokasikan kepada PT Buka Investasi Bersama (BIB), sekitar 1% dialokasikan kepada PT Buka Pengadaan Indonesia (BPI), sekitar 1% kepada Bukalapak Pte. Ltd. (BLSG) dan sekitar 1% dialokasikan kepada PT Five Jack (Five Jack Indonesia).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)