
'Kebakaran' Gan! IHSG Naga-naganya Masih Merah Sesi 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) balik kiri ke zona merah pada perdagangan sesi pertama Selasa (10/8/2021), meninggalkan level psikologis 6.100 di tengah pergerakan variatif bursa kawasan.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.048,153 atau drop 79,3 poin (-1,29%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,19% ke 6.203,747, indeks acuan utama bursa ini hanya bisa menyentuh level tertinggi hariannya di 6.147,765 tepat pukul 09:00 WIB.
Selepas itu, IHSG balik arah dan terus tertekan tanpa sekalipun sempat kembali ke zona hijau. Level harian terendahnya tercatat pada level 6.042,475 jelang pukul 11:00 WIB. Sebanyak 340 saham melemah, 147 lain menguat, dan 136 sisanya flat.
Nilai transaksi bursa surut kembali ke kisaran Rp 8 triliun yang melibatkan 16 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 980.000-an kali. Mayoritas investor asing hari ini memilih mengambil posisi jual, sehingga mencetak penjualan bersih (net sell) Rp 74,85 miliar.
Koreksi IHSG menjadi yang terburuk di tengah pergerakan variatif di bursa Asia Pasifik, di mana indeks bursa Singapura memimpin dengan reli 0,57% diikuti indeks bursa India yang naik sebesar 0,54%.
Pemicunya adalah perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 16 Agustus 2021, terutama untuk wilayah Jawa dan Bali yang menyumbang 60% lebih perekonomian nasional.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi dalam keterangan pers virtual kemarin mengatakan PPKM Level 4 dilanjutkan meski terjadi penurunan kasus harian sebesar 59,6% dari puncak kasus di 21 Juli 2021.
"Momentum ini harus dijaga. Untuk itu atas arahan Presiden RI PPKM Level 4, Level 3 dan Level 2 diperpanjang sampai 16 Agustus 2021," paparnya. Untuk wilayah di luar Jawa dan Bali, beberapa daerah yang memberlakukan PPKM Level 4 akan diperpanjang hingga 23 Agustus.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Saat ini, IHSG berada di area batas bawah dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terdepresiasi.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.120. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.013.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 25 yang meskipun menunjukkan adanya indikator jenuh jual aan tetap ketika momentum sedang kuat, RSI dapat bertahan di jenuh jual dalam waktu yang lama.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah dan kembali melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung terkoreksi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi turun.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
