Kapitalisasi Pasar Rp 100 T

Goks! Market Cap BRI Melesat Rp 27 T, Emtek Merosot Jauh

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
09 August 2021 12:30
Bank BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada perdagangan pekan lalu (2-6 Agustus), setelah rilisnya data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun 2021 dan data cadangan devisa RI pada Juli 2021.

Pekan lalu, IHSG melesat 2,2% secara point-to-point. Dalam periode harian, hanya pada perdagangan Jumat (6/8/2021) pekan lalu yang ditutup di zona merah, itupun juga hanya melemah tipis yakni 0,03% ke level 6.203,43.

Selama sepekan, nilai transaksi IHSG kembali naik menjadi Rp 75,7 triliun dan investor melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 925 miliar sepanjang pekan ini.

Dari data kapitalisasi pasar (market cap), Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total 10 besar saham berkapitalisasi terbesar (big cap) pada akhir pekan lalu mengalami kenaikan, yakni menjadi Rp 2.903 triliun, dari pekan sebelumnya sebesar Rp 2.841 triliun.

Tren Market Cap Emiten Big Cap 10 Besar (RP T)

No.Emiten6 AgsNo.Emiten30 JuliĀ No.Emiten23 Juli
1.BCA/BBCA7521.BCA/BBCA7291.BCA/BBCA737
2.Bank BRI/BBRI4802.Bank BRI/BBRI4532.Bank BRI/BBRI473
3.Telkom/TLKM3293.Telkom/TLKM3213.Telkom/TLKM314
4.Mandiri/BMRI2764.Mandiri/BMRI2634.Mandiri/BMRI276
5.Jago/ARTO2305.Jago/ARTO2465.Jago/ARTO224
6.Astra/ASII2006.Astra/ASII1916.Astra/ASII200
7.Unilever/UNVR1697.Emtek/EMTK1687.Unilever/UNVR183
8.Chandra Asri/TPIA1678.Chandra Asri/TPIA1688.Emtek/EMTK158
9.Emtek/EMTK1599.Unilever/UNVR1619.Chandra Asri/TPIA156
10.DCI Indonesia/DCII14110.DCI Indonesia/DCII14110.DCI Indonesia/DCII141

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (6/8/2021)

Berdasarkan data di atas, secara mayoritas pergerakan big cap pada akhir pekan lalu mengalami kenaikan, dan kenaikannya juga cenderung besar.

Market cap saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada akhir pekan lalu naik sebesar Rp 23 triliun menjadi Rp 752 triliun, dari sebelumnya pada pekan sebelumnya sebesar Rp 729 triliun.

Sedangkan market cap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada akhir pekan lalu juga naik signifikan sebesar Rp 27 triliun menjadi Rp 480 triliun. Kenaikan market cap BBRI menjadi yang terbesar pada akhir pekan lalu.

Sedangkan untuk market cap saham PT Unilever Indonesia Tbk (EMTK) yang sebelumnya sempat tergeser ke posisi 9 pada akhir pekan lalu kembali ke posisi 7. UNVR berhasil menyalip dua saham sekaligus, yakni saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Adapun untuk market cap UNVR pada akhir pekan lalu mencapai Rp 169 triliun atau naik Rp 8 triliun.

Sementara untuk market cap EMTK terdepak ke posisi 9 dengan jumlahnya mencapai Rp 159 triliun atau turun sebesar Rp 9 triliun. Sedangkan market cap saham TPIA masih berada diposisi ke 8 sebesar Rp 167 triliun atau turun Rp 1 triliun.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

NEXT: Ada Apa Sepekan Lalu?

IHSG terdorong oleh beberapa kabar positif yang mewarnai pasar keuangan dalam negeri. Kabar positif pertama yakni rilis data pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal kedua tahun 2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2021 melesat 7,07% secara tahunan, atau jauh di atas konsensus ekonom dan analis dalam polling CNBC Indonesia yang memperkirakan angka 6,505%. Capaian itu juga lebih tinggi dari konsensus pasar versi Reuters yang berujung pada angka 6,57%.

Secara kuartalan, ekonomi nasional tumbuh 3,31% atau di atas proyeksi pasar sebesar 2,875%. Namun sepanjang tahun berjalan, ekonomi Indonesia masih terhitung minus, yakni sebesar -0,74%.

Pencapaian ini mengakhiri rentetan pertumbuhan negatif (kontraksi) selama empat kuartal berturut-turut. Artinya, Indonesia merdeka dari resesi ekonomi.

Sementara dari kabar kedua yakni rilis data cadangan devisa pada periode Juli 2021 yang kembali tumbuh, walaupun pertumbuhannya cenderung tipis.

Bank Indonesia (BI) Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa (cadev) RI per akhir Juli 2021 sebesar US$ 137,3 miliar. Naik sekitar US$ 200 juta dibandingkan bulan sebelumnya.

"Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2021 tercatat sebesar US$ 137,3 miliar. Meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2021 sebesar US$ 137,1 miliar," sebut keterangan tertulis BI yang dirilis Jumat (6/8/2021) kemarin.

Posisi cadangan devisa tersebut, lanjut keterangan BI, setara dengan pembiayaan 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," lanjut keterangan itu.

Peningkatan posisi cadangan devisa pada Juli 2021 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," pungkas keterangan BI.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular