Wow! Fee Transaksi Pasar Modal di 9 Agustus buat Dana Covid

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Rabu, 04/08/2021 08:40 WIB
Foto: Sejumlah tenaga medis mengikuti proses vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Kamis, 4 Februari 2021. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga lembaga Self-Regulatory Organization (SRO) yakni PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), melakukan kegiatan sosial untuk menanggulangi Covid-19.

Kali ini, SRO mengajak investor pasar modal untuk berinvestasi sekaligus menolong sesama. Seluruh pendapatan SRO dari transaksi pasar modal Indonesia yang dilakukan investor pada Senin 9 Agustus 2021 akan dikonversi menjadi dana kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk penanggulangan pandemi Covid-19.

Langkah ini dalam rangka memperingati 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia). Tiap 10 Agustus diperingati sebagai HUT pasar modal. Dalam sejarahnya, pada 10 Agustus 1977, Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto.


BEJ (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta) dijalankan di bawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama. Kini Semen Cibinong berganti nama menjadi Holcim Indonesia lalu menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB).

Ketua Panitia HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia yang juga Direktur KSEI Syafruddin mengatakan kegiatan CSR tersebut antara lain pembuatan Sentra Vaksinasi, dana bantuan untuk Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC), pengadaan konsentrator oksigen dalam rangka Gerakan Oksigen untuk Indonesia, donor plasma, santunan untuk keluarga tenaga kesehatan yang gugur dan bantuan untuk petugas pemakaman.

"Pada tahap awal dana untuk kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia ini akan dialokasikan dari fee transaksi bursa dan fee jasa kustodian sentral satu hari yaitu 9 Agustus 2021, sebagai inisiatif dan bentuk kepedulian SRO untuk mendukung program Pemerintah mengurangi dampak dari COVID-19 yang masih berlangsung hingga kini," katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (4/8).

Syafruddin menambahkan, SRO juga mengajak pelaku pasar modal seperti perusahaan efek, bank kustodian, perusahaan penerbit efek, manajer investasi, agen penjual efek reksa dana, bank pembayaran hingga bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) serta lainnya, untuk ikut serta berkontribusi pada kegiatan CSR ini.

Bentuk donasi dari pelaku Pasar Modal Indonesia dapat berupa uang tunai maupun barang yang nantinya akan disalurkan oleh SRO dalam bentuk kegiatan CSR.

Berdasarkan data dari covid19.go.id, sampai dengan 1 Agustus 2021, sebanyak 3,4 juta masyarakat Indonesia telah terpapar Covid-19, sekitar 95.000 jiwa di antaranya meninggal dunia.

Sementara itu, jumlah masyarakat yang telah memperoleh vaksin sekitar 47 juta untuk vaksin pertama dan 20 juta untuk vaksin kedua.

Namun, jumlah tersebut masih jauh dari target pemerintah yaitu sebanyak 208 juta penduduk atau saat ini baru mencapai 23%.

Rencana pemerintah untuk mempercepat pencapaian target pelaksanaan vaksinasi menjadi salah satu latar belakang dari SRO mengupayakan pelaksanaan sentra vaksinasi.

SRO berupaya membuat Sentra Vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada 21 - 26 Juni 2021 di Jakarta yang diikuti oleh sekitar 4.000 orang.

Selanjutnya pada bulan Agustus 2021, direncanakan pembuatan Sentra Vaksinasi Covid-19 tahap kedua di luar Jakarta, dimulai dengan kota-kota Purwokerto, Jogjakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan Gresik.

Kegiatan CSR lainnya, meliputi santunan kepada ahli waris tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19, bekerjasama dengan Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) DKI Jakarta. Selain itu, terdapat dukungan program Gerakan Oksigen Untuk Indonesia yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan, dan bantuan perlengkapan untuk Rumah Sakit Covid-19 Darurat Wisma Haji.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat