Makin Tajir! Cek 10 Saham Cuan Patrick Walujo & Glenn Sugita
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pengelola dana (private equity firm) milik Patrick Walujo dan Glenn Sugita, Grup Northstar, sudah lama dikenal sebagai salah satu investor institusi yang punya segudang portofolio yang moncer di kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia.
Situs resmi Northstar mencatat, sebelum mendirikan perusahaan ini pada 2003, Patrick yang juga menantu dari taipan TP Rachmat ini bekerja sebagai Senior VP of Pacific Century Ventures Ltd di Tokyo. Lulusan Cornell University ini memulai karier di Goldman Sachs & Co dan bekerja di London dan Inggris.
Sementara Glenn Sugita sebelumnya menjabat Senior VP of PricewaterhouseCoopers Securities Indonesia. Lulusan Tennessee Technological University ini dulu bekerjaa sebagai Associate Director Bahana Securities.
Tahun lalu, Northstar berhasil menyuntikkan dana ke startup edukasi online Zenius, Northstar juga tercatat masuk bersama TPG (perusahaan private equity asal AS) ke perusahaan produsen susu Greenfields pada 2021.
Sepanjang tahun ini, sepak terjang Grup Northstar ternyata belum berhenti. Dengan lusinan portofolionya--di antaranya di bidang jasa ride-hailing, ritel, edukasi, pertambangan batu bara, hingga perbankan--baru-baru ini Northstar mencoba memasuki ceruk bisnis layanan kesehatan dengan menggenggam 4,9% saham emiten pengelola rumah sakit (RS) PT Bundamedik Tbk (BMHS).
Kepemilikan tersebut dilakukan melalui perusahaan investasi Akasya Investments Limited (AIL) lewat konversi obligasi menjadi saham perusahaan.
"Akasya itu adalah holding/entitas yang digunakan Northstar untuk investasi di BMHS," kata Gene Richard, VP Business Development Bundamedik kepada CNBC Indonesia, Senin (2/8/2021).
Berdasarkan prospektus penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang dirilis oleh perusahaan, investasi ini dilakukan dalam bentuk obligasi wajib konversi (OWK). Nilai total obligasi tersebut mencapai Rp 301 miliar dengan opsi konversi sebanyak 421.416.176 saham senilai Rp 143,28 miliar.
Lalu, bagaimana sebenarnya kinerja saham-saham yang menjadi portofolio Grup Northstar?
Saham apa yang menunjukkan kinerja yang ciamik?
Dalam tulisan ini Tim Riset CNBC Indonesia akan membahas secara singkat kinerja 10 saham milik Grup Northstar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam sebulan terakhir dan secara year to date (ytd), mengacu harga per Senin (2/8).
Kinerja 10 Saham Portofolio Grup Northstar
No. | Emiten | Kode Saham | Harga Terakhir (Rp) | % Sebulan | % Ytd |
1 | Bank Jago | ARTO | 17,425 | 31.76 | 349.35 |
2 | Bundamedik | BMHS* | 1,020 | 200.00 | - |
3 | Centratama Telekomunikasi Indonesia | CENT | 324 | 37.29 | 128.17 |
4 | Trimegah Sekuritas Indonesia | TRIM | 177 | 48.74 | 88.30 |
5 | BFI Finance Indonesia | BFIN | 940 | 8.67 | 67.86 |
6 | Bank BTPN | BTPN | 2810 | 1.08 | -9.65 |
7 | Indoritel Makmur Internasional | DNET | 3160 | -1.86 | -9.71 |
8 | Delta Dunia Makmur | DOID | 316 | -4.82 | -10.23 |
9 | Asuransi Tugu Pratama Indonesia | TUGU | 1480 | -2.63 | -20.86 |
10 | Triputra Agro Persada | TAPG | 680 | -3.55 | - |
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI) per 2 Agustus 2021 | *Kinerja sebulan BMHS berdasarkan tanggal IPO (6 Juli 2021)
Mengacu pada data di atas, saham ARTO mencatatkan kinerja yang luar biasa, yakni dengan 'terbang' 349,35% secara ytd.
Saham perbankan yang diakuisisi Patrick Walujo melalui PT Wealth Track Technology Limited dan bankir kawakan Jerry Ng cs via PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia pada 2019 ini memang fenomenal.
NEXT: Analisis Saham Bank Jago-BMHS cs!
(adf/adf)