
Cek 8 Informasi Penting Ini, Bisa jadi Referensi Cari Cuan

5. Semester I-2021 Rugi Rp 47 M, Harga ARTO Sempat Sentuh ATH
Bank yang disokong investor Singapura dan Gojek, PT Bank Jago Tbk (ARTO) masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 47 miliar pada semester I-2021, turun 8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan rugi bersih Rp 50,91 miliar.
Meskipun demikian harga saham ARTO malah menembus level tertinggi sepanjang sejarahnya tepatnya pada perdagangan sesi pertama pagi tadi saham ARTO sempat diperdagangkan di level Rp 17.050/unit.
Pada penutupan perdagangan ARTO ditutup naik 2,9% ke level harga Rp 16.825/unit sehingga tercatat saham perbankan digital ini memiliki kapitalisasi pasar Rp 233 triliun. Selama sepekan ARTO sudah melesat 5,82% sedangkan dalam sebulan sudah terbang 24%.
6. Penghapusan Kode Broker Diundur Jadi 6 Desember
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan mulai mengimplementasikan penutupan kode broker saham dan tipe investor dalam perdagangan mulai 6 Desember 2021 mendatang. Rencana ini ditunda dari yang seharusnya diterapkan pada 26 Juli ini.
Nantinya, setelah aturan ini berlaku, investor tidak dapat melihat perusahaan efek (broker) Anggota Bursa (AB) mana yang akan mentransaksikan saham tertentu, kode broker ini baru akan bisa terlihat pada akhir perdagangan. Selain itu, investor juga tidak bisa melihat tipe investor yang melakukan transaksi saat perdagangan.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan, penundaan penerapan kebijakan ini nantinya akan diterapkan berbarengan dengan pemberlakuan fitur baru pada Jakarta Automated Trading System (JATS).
"Ya, [penghapusan kode broker bersamaan pada 6 Desember 2021]," kata Laksono kepada CNBC Indonesia, Senin (26/7/2021).
7. Lunasi Utang, Jababeka Ngutang Lagi Global Bond Rp 4,9 T
Emiten pengelola kawasan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), berencana menerbitkan surat utang baru dalam denominasi dolar AS senilai US$ 350 juta atau setara Rp 4,93 triliun dengan mengacu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2020.
Surat utang tersebut nantinya akan diterbitkan melalui entitas anak perseroan, Jababeka International B.V (JIBV).
Mengingat nilai transaksi tersebut lebih dari 50% ekuitas perseroan, manajemen akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 31 Agustus 2021 mendatang.
Dalam keterbukaan informasi di BEI, dikutip Senin ini (26/7), manajemen KIJA menyatakan pertimbangan dilakukannya transaksi tersebut sebagai upaya memperoleh pendanaan sebesar US$ 300 juta yang akan digunakan untuk melakukan penukaran atau pembelian kembali atau untuk melunasi pembayaran surat utang lama.
8. KRAS Divestasi Anak Usaha ke INA Dkk Senilai Rp 4,35 T
Produsen baja pelat merah, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) bakal melepas anak usahanya PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) kepada sejumlah investor. Perusahaan menargetkan bisa memperoleh dana mencapai US$ 200 juta-US$ 300 juta (Rp 2,9 triliun-Rp 4,35 triliun, asumsi Rp 14.500/US$) dengan melepas 10%-40% saham.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan saat ini sudah terdapat beberapa investor yang sedang dalam pembicaraan, empat di antaranya adalah lembaga keuangan milik pemerintah dan BUMN. Lainnya adalah pihak swasta yang menolak untuk disebutkan namanya.
"10%-40% dalam persentase. Harapannya [bisa mendapat] US$ 200 juta-US$ 300 juta. Targetnya Agustus," kata Silmy kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/7/2021).
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]
