Ukraina Krisis, IHSG Merah tapi Saham Batu Bara Terbang

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
24 February 2022 09:40
Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Pemerintah memutuskan untuk menyetop ekspor batu bara pada 1–31 Januari 2022 guna menjamin terpenuhinya pasokan komoditas tersebut untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan independent power producer (IPP) dalam negeri. Kurangnya pasokan batubara dalam negeri ini akan berdampak kepada lebih dari 10 juta pelanggan PLN, mulai dari masyarakat umum hingga industri, di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan non-Jamali. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara melesat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (24/2/2022) di tengah reli kenaikan harga komoditas batu bara dalam 3 hari terakhir.

Berikut saham-saham batu bara yang menghijau, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.22 WIB.

  1. ABM Investama (ABMM), naik +6,59%, ke Rp 1.780/unit

  2. Alfa Energi Investama (FIRE), +6,11%, ke Rp 382/unit

  3. Indo Tambangraya Megah (ITMG), +4,48%, ke Rp 25.050/unit

  4. Indika Energy (INDY), +3,35%, ke Rp 2.160/unit

  5. Adaro Energy Indonesia (ADRO), +3,02%, ke Rp 2.390/unit

  6. Harum Energy (HRUM), +2,78%, ke Rp 12.000/unit

  7. Perdana Karya Perkasa (PKPK), +2,56%, ke Rp 200/unit

  8. United Tractors (UNTR), +2,50%, ke Rp 24.600/unit

  9. Bukit Asam (PTBA), +1,66%, ke Rp 3.060/unit

  10. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), +1,43%, ke Rp 71/unit

  11. Bayan Resources (BYAN), +1,35%, ke Rp 37.500/unit

  12. Mitrabara Adiperdana (MBAP), +1,06%, ke Rp 3.810/unit

  13. Adaro Minerals Indonesia (ADMR), +0,86%, ke Rp 1.175/unit

  14. Delta Dunia Makmur (DOID), +0,49%, ke Rp 414/unit

Menurut data di atas, saham ABMM melesat 6,59% ke Rp 1.780/unit. Dengan ini, saham ABMM sudah melejit selama 4 hari beruntun. Dalam sepekan saham ini naik 18,33%.

Di posisi kedua, saham FIRE tercatat naik 6,11% ke Rp 382/unit. Dalam sepekan, saham FIRE terapresiasi 3,26%.

Setali tiga uang, saham ITMG juga mencuat 4,48% ke Rp 25.050/unit.

Kenaikan saham ITMG terjadi seiring perusahaan baru saja melaporkan kinerja keuangan sepanjang 2021.

Sepanjang tahun lalu, ITMG berhasil membukukan laba bersih yang meroket hingga 1.105% year-on-year (yoy).

Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 475,57 juta pada 2021, meroket 1.105% dibandingkan dengan hanya US$ 39,47 juta pada 2020.

Perolehan laba pada 2021 itu setara dengan sekitar Rp 6,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/dolar AS).

Sepanjang tahun lalu, pendapatan bersih tercatat US$ 2,08 miliar, tumbuh signifikan hingga 75,2% dibandingkan dengan US$ 1,18 miliar pada 2020.

Sementara, harga batu bara ICE Newcastle berada di level US$ 237,15/ton, tertinggi sejak medio Oktober tahun lalu.

Sejak awal tahun (ytd), harga batu bara sudah melesat 56,28%.

Harga batu bara yang melonjak tak lepas dari ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Ternyata, Rusia memiliki pengaruh besar terhadap pasokan batu bara di Asia.

Putin "membelah" Ukraina dengan mengakui kemerdekaan pemberontak dan berencana mengirimkan pasukan sebagai "tentara perdamaian" membuat kecaman banyak negara. Rusia pun dikepung oleh ancaman hukuman dari berbagai negara.

Ketegangan ini kemudian membuat peara pelaku pasar khawatir terhadap pasokan batu bara dunia.

Pasalnya, Rusia merupakan eksportir terbesar nomor tiga dunia setelah Indonesia dan Australia. Pada tahun 2019, ekspor Rusia mencapai 217 juta ton. Posisi Rusia di pasar batu bara dunia pun cukup strategis karena menjadi pemasok sejumlah negara besar di Asia. Selain itu, Rusia juga merupakan urutan ke-enam produsen batu bara terbesar dunia.

Asal tahu saja, Asia adalah konsumen terbesar batu bara dunia dengan porsi 80% dari total konsumsi dunia.

Rusia merupakan pemasok batubara nomor dua China, konsumen batu bara terbesar di dunia, pada tahun 2021. China mengimpor 15,25 juta ton atau 4,72% dari total impor batu bara dari Rusia pada tahun 2021, menurut data bea cukai.

Kemudian, Rusia adalah pemasok batubara termal terbesar kedua di Jepang. Pada tahun 2021 Rusia menyumbang 12,48% menurut data bea cukai Jepang. Jepang sendiri merupakan konsumen batu bara terbesar nomor 4 dunia

Rusia pemasok batu bara terbesar kedua ke Korea Selatan pada tahun 2021 setelah Australia, mengirimkan 21,95 juta ton senilai sekitar $2,56 miliar dan menyumbang 17,5% dari total impor batu bara Korea Selatan, data menunjukkan.

India sebagai konsumen batubara dunia terbesar nomor dua pun mengimpor batu bara dari Rusia. Porsinya mencapai 1,3% dari total impor batu bara nasional.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bangkit Lagi, Saham Batu Bara to The Moon

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular