Meski Terpangkas, IHSG Ditutup Perkasa! Asing Jualan Rp 213 M

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
26 July 2021 15:43
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Senin (19/7/2021) (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat tipis pada penutupan perdagangan Senin (26/7/2021), menafikan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Indeks saham acuan nasional tersebut ditutup naik tipis 0,08% ke level 6.106,39, setelah pada perdagangan sesi I ditutup menguat 0,14% di level 6.110,18.

Bahkan IHSG sempat menyentuh level tertinggi hariannya, yakni di level 6.137,05 pada pukul 09:00 WIB.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali turun menjadi Rp 11,2 triliun dan terpantau investor asing mulai melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 213 miliar di pasar reguler. Sebanyak 241 saham naik, 264 saham turun dan 144 lainnya flat.

Investor asing melakukan pembelian bersih di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 38 miliar. Selain di saham TLKM, asing juga tercatat mengoleksi saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) sebesar Rp 27 miliar.

Sedangkan penjualan bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilepas sebesar Rp 91 miliar dan di saham PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) sebesar Rp 79 miliar.

Penguatan IHSG terjadi setelah pemerintah melonggarkan pembatasan aktivitas publik, meski secara resmi mengumumkan perpanjangan status PPKM Level 4. Pasar merespons positif kebijakan tersebut karena aktivitas bisnis dengan protokol ketat kini diperbolehkan dibuka.

Pasar sembako bisa beroperasi dengan protokol ketat. Selain itu usaha kecil juga boleh dibuka hingga pukul 21:00, dan warung makan atau sejenisnya diizinkan buka hingga pukul 20:00 WIB, dan boleh makan ditempat dengan protokol kesehatan ketat maksimal 20 menit per pengunjung.

Akibatnya, pasar pun optimistis penyebaran Covid-19 bakal terkendali dengan adanya perpanjangan PPKM, tetapi secara bersamaan dampaknya terhadap perekonomian dan kinerja emiten bakal terminimalisir.

Reli IHSG terjadi bahkan di tengah tren koreksi bursa Asia, di mana indeks Hang Seng Hong Kong dan indeks Shanghai Composite China ambruk masing-masing 4% dan 2%. Namun, indeks Nikkei Jepang masih hijau, dengan reli sebesar 1% lebih atau yang terbaik di kawasan Asia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular