Pabriknya 'Dicolek' Jokowi, Saham AGII Malah Anjlok Lagi!

Putra, CNBC Indonesia
Senin, 26/07/2021 12:34 WIB
Foto: Presiden Jokowi di Pabrik AGII, dok PresidenRi.go.id

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten gas industri Grup Samator dan Saratoga, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), ambruk 2,01% ke level harga Rp 1.705/saham pada sesi I perdagangan Senin ini (26/7), setelah sempat melesat kencang 8,41% pada perdagangan Jumat pekan lalu (23/7).

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham AGII terkoreksi dengan nilai transaksi Rp 49 miliar dan volume perdagangan 28 juta saham. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 5,23 triliun.

Meskipun terkoreksi, dalam sepekan saham produsen tabung gas industri ini naik 1,49% dan sebulan melesat 21%. Dalam 3 bulan terakhir sahamnya naik 43%. Asing hari ini keluar ke saham AGII di pasar reguler Rp 2 miliar.


Per Juni 2021, saham AGII dipegang terbesar oleh Grup Samator 40,54%, sementara lainnya yakni PT Saratoga Investama Sedaya 8,21% dan PT Aneka Mega Energi 25%, sisa investor lain dan manajemen, serta sisanya dikuasai oleh investor publik serta manajemen.

Sebelumnya kenaikan saham AGII terjadi setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi pabrik AGII. Dalam kunjungannya, Jokowi mengatakan saat ini pabrik AGII telah mengonversi hampir 90% produk oksigen yang sebelumnya untuk industri menjadi untuk keperluan medis.

Hal tersebut diutarakan Jokowi ketika berkunjung secara langsung di pabrik Aneka Gas Industri di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (16/7/2021) ini.

"Pemerintah berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi pasien-pasien Covid-19, di rumah sakit dan di tempat-tempat isolasi. Salah satunya dengan bekerja sama dengan industri-industri di dalam negeri," jelas Jokowi dalam unggahan foto di akun Instagram pribadinya @jokowi, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (16/7).

Foto: Jokowi di Pabrik AGII, dok Instagram @Jokowi
Jokowi di Pabrik AGII, dok Instagram @Jokowi

Jokowi menambahkan, tiga pabrik Aneka Gas Industri yang berada di Pulo Gadung, Cikande, dan Cibitung, memiliki kapasitas produksi total 460 ton oksigen per hari untuk Jawa bagian barat, dan 1.000 ton per hari untuk seluruh Indonesia.

Diwartakan CNBC Indonesia sebelumnya, Jumat (16/7), Jokowi menegaskan pemerintah akan terus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien Covid-19 seiring dengan lonjakan kasus yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Berbicara usai meninjau produksi Aneka Gas Industri, Jokowi mengakui bahwa kenaikan kasus Covid-19 masih terus terjadi dan telah menyebabkan kebutuhan oksigen nasional melonjak.

"Ini telah menyebabkan lonjakan kebutuhan oksigen nasional untuk pengobatan Covid baik itu yang berada di rumah sakit maupun yang berada di tempat isolasi," kata Jokowi, Jumat (16/7).

Pemerintah, ditegaskan Jokowi, akan terus bekerja keras bersama industri terkait untuk memenuhi kebutuhan oksigen secara nasional. Kerjasama ini diharapkan dapat menjaga stok oksigen kala diperlukan.

"Kita bekerja sama dengan industri dalam negeri untuk mengamankan pasokan dan distribusi oksigen medis yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga kebutuhan oksigen nasional bisa terpenuhi," katanya.

Kepala Negara kemudian mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan AGII sebagai perusahaan gas industri pertama yang telah bekerja keras untuk membantu memenuhi kebutuhan tabung oksigen.

"Bekerja maksimal memenuhi kebutuhan oksigen medis dengan terus menambah kapasitas produksinya sehingga sangat membantu supply oksigen nasional," tegasnya.

Sebelumnya, pada Kamis (15/7) Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menjelaskan pasokan oksigen di Indonesia masih cukup. Walaupun kebutuhan terus meningkat, pemerintah memastikan pasokan terjaga termasuk dari impor.

Dari catatannya, kebutuhan oksigen di Indonesia mencapai 2.032 ton per hari. Sementara Kementerian Kesehatan memprediksi ada penambahan kebutuhan sekitar 100 ton per minggu.

Sementara saat ini produksi dari tanah air masih berkutat di angka 1.800 ton per hari. Walaupun ada defisit dari dalam negeri, pemerintah sudah mengamankan tambahan persediaan oksigen sebanyak 750 ton per hari dari impor.

"Dengan demikian persediaan oksigen di Indonesia sudah mencapai 2.600 ton per hari dan sampai hari ini sudah cukup menopang kebutuhan oksigen medis itu sendiri," katanya dalam wawancara CNBC Indonesia,Kamis (15/7).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat