Dolar AS Kelewat Perkasa, Mata Uang Asia Letoy Semua...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 July 2021 10:15
Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

"Hal yang menjadi kecemasan di pasar saat ini adalah lonjakan infeksi virus corona, bahkan terjadi di negara maju dengan tingkat vaksinasi yang tinggi. Ini membuat risiko pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat bakal diberlakukan lebih lama lagi," sebut Tapas Strickland, Analis National Australia Bank, dalam risetnya.

AS adalah contohnya. Our World in Data mencatat, jumlah warga negara AS yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis penuh per 18 Juli 2021 mencapai 161,23 orang, tertinggi dunia.

corona

Namun bukan berarti AS sudah 'merdeka' dari virus corona. WHO melaporkan, jumlah pasien positif corona di AS per 18 Juli 2021 adalah 33.723.155 orang. Bertambah 40.553 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus harian tertinggi sejak 9 Mei 2021.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 24.637 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 12.733 orang setiap harinya.

corona

Dibayangi oleh ketidakpastian yang sangat tinggi akibat pandemi, investor kembali memasang mode bermain sangat aman, yaitu memegang uang tunai. Cash is king.

Tidak sembarang uang tunai, dolar AS yang jadi pilihan utama. Maklum, dolar AS adalah mata uang global yang bisa menyelesaikan segala urusan.

Keperkasaan dolar AS membuat mata uang Asia takluk. Untung saja rupiah tidak termasuk, karena mata uang Ibu Pertiwi tidak diperdagangkan memperingati libur Hari Raya Idul Adha.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular