
Terima Nasib! IHSG Drop Nyaris 1%, Kompak dengan Bursa Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles pada penutupan perdagangan Senin (19/7/2021), menyusul koreksi bursa Asia di tengah kekhawatiran pasar terkait kasus virus corona (Covid-19) varian delta.
Indeks saham acuan nasional tersebut ditutup merosot 0,91% ke level 6.017,39. Sepanjang hari ini, IHSG tak mampu berbalik ke zona hijau.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali turun menjadi Rp 9,3 triliun dan terpantau investor asing masih melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 250 miliar di pasar reguler. Sebanyak 167 saham naik, 329 saham turun dan 144 lainnya flat.
Investor asing melakukan pembelian bersih di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 172 miliar. Selain di saham TLKM, asing juga tercatat mengoleksi saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) sebesar Rp 78 miliar.
Sedangkan penjualan bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilepas sebesar Rp 100 miliar dan di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 25 miliar.
Bursa Asia terpantau ambruk pada siang hari ini. Pada pukul 15:25 WIB, indeks Nikkei Jepang ambruk 1,25%, Hang Seng Hong Kong Ambles 1,84%, Shanghai Composite China turun tipis 0,01%, Straits Times Singapura ambrol 1,03%, dan KOSPI Korea Selatan merosot 1%.
Ambruknya bursa Asia terjadi setelah pertemuan forum OPEC+ sepakat menghentikan pemangkasan produksi minyak mentah yang kini di level 5,8 juta barel per hari (bph).
Sementara itu dari dalam negeri, jelang libur bursa memperingati hari raya Idul Adha besok, pelaku pasar memilih memegang dana tunai, mengantisipasi berlanjutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Kementerian Kesehatan menyatakan angka kasus positif Covid-19 di Indonesia per Minggu (18/7/2021) kemarin bertambah 44.721 atau melambat dibandingkan penambahan kasus sehari sebelumnya sebanyak 51.952 kasus. Kasus positif secara nasional mencapai 2.877.476.
Jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 29.264 orang, sehingga secara akumulasi tingkat kesembuhan dialami oleh 2.261.658 orang. Angka kematian pun relatif flat, sebanyak 1.093 jiwa, dibandingkan dengan angka kematian sehari sebelumnya sebanyak 1.092 jiwa.
Artinya, PPKM Darurat belum efektif menekan penyebaran virus Corona, karena target kasus baru Covid-19 yang dipatok pemerintah sebanyak 10.000/hari masih jauh panggang dari api. Dus, PPKM darurat berpeluang diperpanjang dan membuyarkan ekspektasi ekonomi akan pulih lebih cepat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham