Waspada Utang Mengangkasa! Bukan Cuma RI, Negara Lain Juga

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 July 2021 17:05
rupiah
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawa)

Akibatnya, Moody's memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 akan sebesar 5,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Lebih banyak ketimbang perkiraan pemerintah yaitu 5,7% PDB.

Penerimaan negara yang masih belum pulih disertai tambahan pembiayaan membuat kemampuan Indonesia dalam menarik utang (debt affordabilty) terancam. Ini terlihat dari rasio penerimaan negara terhadap pembayaran bunga utang.

Pada 2019, rasio tersebut adalah 14,1%. Tahun lalu dan tahun ini, jumlahnya naik menjadi di atas 20%.

utangSumber: Moody's Investor Services

Namun Indonesia bukan satu-satunya. Ingat, pandemi virus corona adalah fenomena global, tidak ada yang imun terhadap efeknya.

Filipina juga bernasib serupa. Akhir Maret lalu, Moody's menyebut bahwa pandemi virus corona yang semakin menggila membuat perekonomian di negara itu kian sulit dipulihkan.

Untuk 2021, Moody's memperkirakan PDB Filipina tumbuh 7%. Namun ini lebih karena basis yang rendah, tahun lalu ekonomi Filipina terkontraksi (tumbuh negatif) lebih dari 9%.

Namun dengan pandemi yang belum terkendali, plus pengetatan aktivitas publik, proyeksi 7% itu menjadi penuh tanda tanya. Pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah bakal menjadi masalah buat Filipina.

"Pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah akan membuat proses konsolidasi fiskal menjadi mundur. Selain itu, keterlambatan dalam pemulihan ekonomi akan memperparah kesenjangan dan kemiskinan," sebut laporan Moody's.

utang

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular