Review

Cuan Data Center! Telkom, Salim hingga Lippo Saling 'Sikut'

Market - Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 July 2021 12:15
Telkom Landmark Tower building, the headquarters of Indonesia's largest telcommunications services company PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), is seen in Jakarta, April 30, 2018. REUTERS/Beawiharta Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah perusahaan yang digawangi konglomerasi masuk ke bisnis data center di Indonesia seiring dengan potensi bisnis di sektor ini di tengah akselerasi ekonomi digital yang kian cepat.

Setidaknya, berdasarkan pemberitaan CNBC Indonesia, ada empat emiten yang masuk ke data center yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dari konglomerasi BUMN, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) plus PT Indonternet Tbk (EDGE) yang disokong pengusaha teknologi Toto Sugiri dan Grup Salim, serta Grup Lippo lewat PT Multipolar Technology Tbk (MLPT).

Telkom, pada pekan ini mengumumkan kerja sama dengan Etisalat Group, perusahaan telekomunikasi Uni Emirat Arab (UEA) dan akan berinvestasi senilai US$ 100 juta atau setara Rp 1,45 triliun (kurs Rp 14.500/US$) di bisnis data center.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), investasi tersebut akan dilakukan di Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau.

"Perusahaan Telkom asal Uni Emirat Arab, Etisalat dan Telkom berencana menggelontorkan dana investasi hingga US$100 juta untuk membangun data center di Nongsa Digital Park," tulis keterangan Kemenko Perekonomian, dikutip Jumat (16/7/2021).

Nongsa Digital Park telah ditetapkan sebagai KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) melalui PP No. 68 Tahun 2021. Saat ini, kawasan tersebut memiliki 160 perusahaan dengan 1.000 pekerja yang berasal dari perusahaan lokal maupun perusahaan asing.

Kawasan tersebut diresmikan pada Maret 2018 lalu dan menjadi proyek utama yang dipergunakan sebagai hub digital antara Indonesia dan Singapura.

Etisalat Group merupakan perusahaan telekomunikasi yang berkantor pusat di Abu Dhabi. Perusahaan ini beroperasi di 16 negara di Timur Tengah, Asia dan Afrika.

Hingga akhir tahun lalu perusahaan ini memiliki pendapatan konsolidasi sebesar AED 51,7 miliar (Rp 204,11 triliun, asumsi kurs Rp 3.948/AED) dan laba bersih konsolidasi sebesar AED 9 miliar (Rp 35,53 triliun).

Sementara itu, Telkom per Maret 2021 tercatat laba sebesar Rp 6,01 triliun. Laba bersih tersebut tercatat mengalami kenaikan 2,59% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 5,86 triliun.

Pada periode 3 bulan pertama di tahun ini, Telkom membukukan pendapatan senilai Rp 33,94 triliun, atau turun 0,73% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 34,19 triliun.

Kontribusi terbesar pendapatan TLKM masih disumbang dari segmen pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika senilai Rp 19,14 triliun, sedikit turun dari tahun sebelumnya Rp 19,20 triliun.

NEXT: Ada Salim dan Lippo

Salim hingga Lippo
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading