Transaksi Saham AGII Meledak, Disulut Permintan Oksigen
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten produsen gas industri milik Grup Samator dan Saratoga, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) kembali melanjutkan kenaikan pada awal perdagangan pagi ini, Senin (19/7/2021). Pada Jumat (16/7) pekan lalu saham AGII melonjak hingga menjadi top gainers seiring kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pabrik AGII.
Sentimen lonjakan permintaan tabung oksigen seiring 'meledaknya' kasus Covid-19 akhir-akhir ini turut membantu mendorong kinerja saham emiten yang melantai di bursa pada September 2016 ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham AGII sempat melonjak 6,2% ke Rp 1.785/saham pada sekitar pukul 09.15 WIB. Pada pukul 10.00 WIB, saham AGII masih menguat sebesar 2,68% ke Rp 1.725/saham dan nilai transaksi tercatat mencapai Rp 151,83 miliar.
Alhasil, dalam sepekan saham AGII terangkat 10,22%, sementara dalam sebulan melejit 35,69%. Sementara, secara year to date (ytd) saham ini 'terbang' 91,11%.
Kendati pagi ini saham AGII menguat, asing malah melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 5,37 miliar. Padahal, dalam sepekan asing masih masuk dengan nilai beli bersih (net buy) Rp 38,88 miliar di pasar reguler.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan saat ini pabrik AGII telah mengonversi hampir 90% produk oksigen yang sebelumnya untuk industri menjadi untuk keperluan medis.
Hal tersebut diutarakan Jokowi ketika berkunjung secara langsung di pabrik Aneka Gas Industri di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (16/7) lalu.
"Pemerintah berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi pasien-pasien Covid-19, di rumah sakit dan di tempat-tempat isolasi. Salah satunya dengan bekerja sama dengan industri-industri di dalam negeri," jelas Jokowi dalam unggahan foto di akun Instagram pribadinya @jokowi, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (16/7).
Jokowi menambahkan, tiga pabrik Aneka Gas Industri yang berada di Pulo Gadung, Cikande, dan Cibitung, memiliki kapasitas produksi total 460 ton oksigen per hari untuk Jawa bagian barat, dan 1.000 ton per hari untuk seluruh Indonesia.
Diwartakan CNBC Indonesia sebelumnya, Jumat (16/7), Jokowi menegaskan pemerintah akan terus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien Covid-19 seiring dengan lonjakan kasus yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Berbicara usai meninjau produksi Aneka Gas Industri, Jokowi mengakui bahwa kenaikan kasus Covid-19 masih terus terjadi dan telah menyebabkan kebutuhan oksigen nasional melonjak.
"Ini telah menyebabkan lonjakan kebutuhan oksigen nasional untuk pengobatan Covid baik itu yang berada di rumah sakit maupun yang berada di tempat isolasi," kata Jokowi, Jumat (16/7).
Pemerintah, ditegaskan Jokowi, akan terus bekerja keras bersama industri terkait untuk memenuhi kebutuhan oksigen secara nasional. Kerjasama ini diharapkan dapat menjaga stok oksigen kala diperlukan.
"Kita bekerja sama dengan industri dalam negeri untuk mengamankan pasokan dan distribusi oksigen medis yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga kebutuhan oksigen nasional bisa terpenuhi," katanya.
Kepala Negara kemudian mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan AGII sebagai perusahaan gas industri pertama yang telah bekerja keras untuk membantu memenuhi kebutuhan tabung oksigen.
"Bekerja maksimal memenuhi kebutuhan oksigen medis dengan terus menambah kapasitas produksinya sehingga sangat membantu supply oksigen nasional," tegasnya.
Sebelumnya, pada Kamis (15/7) Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menjelaskan pasokan oksigen di Indonesia masih cukup. Walaupun kebutuhan terus meningkat, pemerintah memastikan pasokan terjaga termasuk dari impor.
Dari catatannya, kebutuhan oksigen di Indonesia mencapai 2.032 ton per hari. Sementara Kementerian Kesehatan memprediksi ada penambahan kebutuhan sekitar 100 ton per minggu.
Sementara saat ini produksi dari tanah air masih berkutat di angka 1.800 ton per hari. Walaupun ada defisit dari dalam negeri, pemerintah sudah mengamankan tambahan persediaan oksigen sebanyak 750 ton per hari dari impor.
"Dengan demikian persediaan oksigen di Indonesia sudah mencapai 2.600 ton per hari dan sampai hari ini sudah cukup menopang kebutuhan oksigen medis itu sendiri," katanya dalam wawancara CNBC Indonesia, Kamis (15/7).
Per Maret 2021, saham AGII dipegang terbesar oleh Grup Samator 40,54%, sementara lainnya yakni PT Saratoga Investama Sedaya 7,84% dan PT Aneka Mega Energi 25%, sisa investor lain dan manajemen, serta investor publik memegang 19,62%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)