Internasional

Goldman Sachs Sebut Dampak 'Ngeri' Covid Delta di RI-Malaysia

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
16 July 2021 13:35
Taspen Gelar Vaksinasi Anak (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Taspen Gelar Vaksinasi Anak (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Goldman menilai, peningkatan pesat dalam infeksi Covid-19 di seluruh Asia Tenggara telah terjadi karena lambatnya program vaksinasi di wilayah tersebut - kecuali Singapura - yang jauh tertinggal dari banyak negara seperti AS dan Inggris.

Singapura adalah salah satu negara dengan laju vaksinasi tertinggi di dunia, dengan lebih dari 41% populasinya telah memperoleh dua suntikan dan terlindungi secara penuh, menurut data terbaru yang dikumpulkan oleh portal statistik online Our World in Data.

Tetapi wilayah lainnya jauh lebih lambat: Malaysia baru memvaksinasi 12,4% populasinya secara penuh, sementara Indonesia lebih rendah lagi di angka 5,7%, akan tetapi sedikit lebih barik dari Thailand dan Filipina yang kurang dari 5% populasi mendapatkan dua dosis vaksin melawan Covid.

Singapura, yang memperketat langkah-langkah jarak sosial pada awal Mei, mulai melonggarkan pembatasan bulan lalu.

John Hopkins UniversityFoto: John Hopkins University
John Hopkins University

Ekonom Goldman memperkirakan bahwa Malaysia akan menjadi yang berikutnya untuk mengikuti langkah ini pada kuartal keempat, sementara ekonomi Asia Tenggara lainnya baru bisa mengejar dan melakukannya pada paruh pertama tahun 2022.

Goldman mengatakan pertumbuhan global yang lebih kuat akan sangat menguntungkan ekonomi yang memiliki orientasi perdagangan seperti Singapura dan Malaysia.

Malaysia, yang merupakan eksportir komoditas bersih, juga kemungkinan akan mendapatkan keuntungan dari harga komoditas yang lebih tinggi, kata ekonom bank investasi yang berdiri sejak 1869 itu.

Sementara itu, "eksposur yang lebih besar untuk sektor-sektor seperti pariwisata, eksposur yang lebih rendah terhadap perdagangan global, dan penyangga kebijakan yang terbatas, kemungkinan akan mendorong pertumbuhan berurutan lebih rendah di Indonesia dan Thailand.

Adapun untuk Filipina, "rebound pertumbuhan ekonomi tampaknya lebih tidak terdengar di sana daripada ekspektasi kami sebelumnya," tulis Goldman.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular