Internasional

Lewati Ramalan, Pendapatan Goldman Sachs di Q1 Capai Rp 258 T

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 April 2021 11:15
The Goldman Sachs logo is displayed on a post above the floor of the New York Stock Exchange, September 11, 2013. REUTERS/Lucas Jackson
Foto: Goldman Sachs (REUTERS/Lucas Jackson)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu bank investasi terbesar di Amerika Serikat, Goldman Sachs, mencatatkan kinerja yang melampaui ekspektasi para analis dengan rekor laba per saham dan pendapatan di kuartal pertama tahun ini yang kuat. Kinerjanya disumbang dari bisnis perantara perdagangan efek (saham dan obligasi) dan bank investasi.

Pada Rabu (14/4/2021), Goldman Sachs laba per saham (per share earnings) senilai US$ 18,60 atau Rp 272.000 (asumsi kurs Rp 14.600/US$), mengalahkan estimasi analis US$ 10,22 (Rp 149.000) yang disurvei oleh Refinitiv. Jumlah laba per saham itu juga meroket 498% dari periode yang sama setahun lalu.

Sementara itu, pendapatan Goldman mencapai US$ 17,7 miliar atau setara dengan Rp 258 triliun, melampaui ekspektasi sebesar US$ 12,6 miliar atau Rp 184 triliun.

Dilansir dari CNBC Internasional, Pendapatan Goldman dari perdagangan instrumen pendapatan tetap atau fixed income (obligasi) sebesar US$ 3,89 miliar atau Rp 56,8 triliun dan perdagangan broker saham (ekuitas) US$ 3,69 miliar atau Rp 53,9 triliun.

Sementara total pendapatan dari bisnis perbankan investasi mencapai US$ 3,77 miliar atau setara Rp 55,1 triliun.

Berikut data detailnya:

- Laba per saham: US$ 18,60/saham versus US$ 10,22/saham versi analis Refinitiv.

- Pendapatan: US$ 17,7 miliar versus US$ 12,6 miliar versi analis.

- Pendapatan perdagangan: obligasi US$ 3,89 miliar, saham: US$ 3,69 miliar

- Bank investasi: US$ 3,77 miliar.

 

Saham bank yang berbasis di New York ini naik 1,5% setelah rilis laporan keuangan yang menunjukkan bahwa pendapatan kuartal pertama Goldman meroket lebih dari dua kali lipat dari tahun ke tahun (year on year/yoy).

"Kami telah bekerja keras bersama klien kami di tengah pandemi dan lingkungan ekonomi yang mulai lebih stabil," kata CEO David Solomon dalam rilisnya, dikutip CNBC International, Kamis (15/4/2021).

"Bisnis kami tetap pada posisi yang sangat baik untuk membantu klien kami mereposisi upaya pemulihan, dan kekuatan itu tercermin dalam rekor pendapatan kami dan total pendapatan yang kami capai di kuartal ini."


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Investasi Raksasa AS Goldman Sachs Ikut Main Kripto

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular