
Vaksinasi Berbayar, Siapa 'Bohir' di Balik Vaksin Sinopharm?

Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin BBIBP-CorV atau juga dikenal sebagai vaksin Sinopharm/vaksin BIBP adalah salah satu jenis vaksin yang menggunakan virus tidak aktif dan dikembangkan oleh Sinopharm's Beijing Institute of Biological Products.
Vaksin ini juga telah mengantongi izin penggunaan darurat (emergency use listing/EUL) dari WHO dan telah disetujui penggunaan secara penuh di China.
Vaksin ini adalah merek dagang dari perusahaan farmasi asal China Sinopharm Group Co Ltd, yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Hong Kong (kode SEHK: 1099).
Induk perusahaan ini adalah Sinopharm Industrial Investment yang merupakan joint venture antara China National Pharmaceutical Group Corporation (CNPGC) (51%) dan perusahaan swasta China Fosun Pharmaceutical (49%).
CNPGC adalah BUMN farmasi China yang diawasi oleh Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara dan 100% sahamnya dimiliki oleh pemerintah pusat China.
![]() Pemegang saham Sinopharm Group (sumber: https://ir.sinopharmgroup.com.cn/) |
Sinopharm Group merupakan perusahaan yang bisnisnya meliputi riset dan pengembangan (R&D), produksi, distribusi serta memasarkan obat-obatan dan berbagai produk kesehatan lainnya.
Sinopharm Group juga mengelola pabrik, laboratorium penelitian dan perkebunan obat tradisional asli China dengan jaringan pemasaran dan distribusi yang tersebar di seluruh penjuru China.
Situs resminya mencatat, Sinopharm yang merupakan perusahaan farmasi raksasa China, juga masuk dalam daftar bergengsi Fortune 500, dan berada di peringkat 149 pada tahun 2020.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru per 31 Desember 2020, pendapatan Sinopharm Group mencapai 456,41 miliar yuan (RMB/renminbi) atau setara Rp 1.004 triliun (kurs Rp 2.200/yuan), naik 7,32% dari tahun sebelumnya sejumlah RMB 425,27 miliar atau setara Rp 935,59 triliun.
![]() Kinerja Sinopharm Group |
Namun laba bersih Sinopharm tercatat hanya sebesar RMB 7,19 miliar (Rp 15,82 triliun) dari RMB 6,25 miliar (Rp 13,75 triliun) di tahun 2019.
Di Bursa Efek Hong Kong, saham Sinopharm Holding Co Ltc (kode: 1099) diperdagangkan di harga HK$ 22,65 atau setara Rp 42.355 (kurs 1.870) dengan kapitalisasi pasar HK$ 70,68 miliar (Rp 132,17 triliun).
Sementara itu, vaksin CanSino adalah vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi, CanSino Biologics, juga berasal dari China.
CanSino Biologics, seringkali disingkat menjadi CanSinoBIO, ialah perusahaan vaksin Tiongkok yang sahamnya juga tercatat di Bursa Hong Kong dengan kode 6185. Pada perdagangan Rabu kemarin (13/7), harga saham di HK$ 324,40/saham, naik 2,27%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
