Economic Update CNBC Indonesia
Wamen Sebut IPO Mitratel & Pertamina Geothermal, Jadi Kapan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan kembali bahwa rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dua anak usaha BUMN tahun ini akan tetap dilaksanakan.
Dua perusahaan tersebut adalah PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan Indonesia Geothermal Energy (PT Pertamina Geothermal Energy/PGE).
Sebelumnya sudah digodok Holding BUMN Panas Bumi (Indonesia Geothermal) yang beranggotakan PGE, PT PLN Gas & Geothermal, dan PT Geo Dipa Energi (Persero).
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan penjualan saham perdana anak usaha BUMN di pasar modal ini ditujukan untuk memberikan akses permodalan dan memberikan kesempatan untuk mendorong inovasi kinerja yang lebih baik bagi BUMN.
"Ini akan dieksplorasi melalui dua anak usaha BUMN tahun ini. Yang kita sudah rencanakan pertama adalah untuk sektor telekomunikasi melalui Mitratel dan melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE) atau Indonesia Geothermal Energy," kata Pahala dalam Economic Update CNBC Indonesia, Rabu ini (14/7).
"Ini kita lakukan untuk bisa meningkatkan kinerja dan juga akses permodalan dan disiplin kinerja yang dilakukan oleh bukan hanya BUMN, namun juga anak usaha BUMN," kata mantan Dirut Garuda Indonesia dan Bank BTN ini.
Sebelumnya diberitakan bahwa rencana IPO PGE yang juga sejak lama disebut-sebut akan dilakukan tahun ini masih menunggu proses penyelesaian integrasi tiga perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) milik pemerintah yakni PLN Gas & Geothermal dan Geo Dipa Energi.
Pahala, pada Mei lalu menyebutkan proses penggabungan ketiga perusahaan masih terus berlanjut. Penggabungan ini diharapkan akan selesai pada kuartal ketiga atau keempat di 2021.
Sementara itu, untuk rencana IPO Mitratel direncanakan dapat dilakukan pada kuartal ketiga tahun ini.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan kondisi pasar juga menjadi perhatian perusahaan sebelum melepas anak usahanya ini di pasar saham.
"Untuk IPO Mitratel sedang kami persiapkan pada saatnya akan kami sampaikan lagi dan kapan persisnya akan dilakukan IPO. Selain persiapan sendiri, targetnya selesai akhir kuartal ketiga 2021, memang kita akan lihat situasi di pasar nantinya sebelum dipastikan kapan IPO," jelas Ririek dalam konferensi pers, Jumat (28/5/2021).
Mitratel yang merupakan anak usaha Telkom yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi memiliki menara telekomunikasi yang tersebar di berbagai wilayah dan melayani semua operator seluler di Indonesia dengan jumlah lebih dari 22.000 menara telekomunikasi.
[Gambas:Video CNBC]
Bukan Gojek-Tokped, Ini 'BUMN' yang Mau IPO Terbesar Rp 15 T
(tas/tas)