
Selamatkan Perusahaan 'Sakit', BUMN Siap Bentuk NAMCO!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mempersiapkan pembentukan National Management Asset Company (NAMCO).
Pembentukan lembaga ini ditujukan untuk penyehatan dan restrukturisasi aset-aset keuangan yang bermasalah, sehingga lembaga keuangan tetap sehat.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan pembentukan ini terutama dilatarbelakangi oleh pandemi saat ini yang berdampak pada kondisi keuangan perusahaan menjadi kurang baik.
"Pemikiran NAMCO ini menjadi sebuah institusi mengambilalih aset yang dimiliki perbankan, bank BUMN dan non-BUMN dan juga melakukan restrukturisasi," kata Pahala dalam program Squawk Box, Rabu (14/7/2021).
Dia menjelaskan, nantinya NAMCO akan mengambil aset bermasalah dari perbankan dan lembaga lain seperti asuransi untuk disehatkan dan dialihkan kepada investor lain.
Hal ini akan berdampak pada tetap sehatnya lembaga keuangan, namun juga memberikan potensi investasi baru dari investor dengan jangka investasi yang lebih panjang.
Aset-aset yang dimaksud seperti kredit perbankan, surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dan surat berharga lainnya.
"Jadi kita harap dengan dipindahkan aset dari sektor perbankan dan dari sektor pasar modal lainnya akan memberikan nafas kepada perbankan dan perusahaan asuransi lainnya," kata mantan Direktur Utama Bank BTN dan Garuda Indonesia ini.
"Meski saat ini sektor perbankan dan asuransi Indonesia dalam kondisi keuangan baik, tapi kita antisipasi aset tersebut mungkin ada pemodal lain atau investor lain yang memiliki jangka waktu investasi lebih panjang dibanding horizon investasi perbankan," terangnya.
"Ini menurut kita win-win dengan pindahkan aset ke NAMCO, jadi memastikan perbankan memiliki kondisi keuangan sustain dan NAMCO yang memiliki beberapa kelas investor dengan horizon investasi lebih panjang dan dapat investasi kelas baru."
Seperti diketahui, saat ini PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dan PT Danareksa (Persero) dalam Klaster Danareksa-PPA tengah disiapkan untuk menjadi NAMCO.
Dalam transformasi ini PA berfokus kepada tiga pilar bisnis utama, yaitu restrukturisasi dan revitalisasi perusahaan BUMN Titip Kelola, pengelolaan NPL perbankan, serta solusi inovatif dan efektif special situations fund (SSF).
Langkah transformasi ini diperkuat dengan kepercayaan dari Kementerian BUMN melalui Surat Kuasa Khusus untuk menangani 23 perusahaan BUMN Titip Kelola, serta yang terbaru adalah pengalihan saham minoritas negara melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2021.
"PPA adalah satu-satunya perusahaan BUMN yang dipercaya pemerintah untuk mengelola aset korporasi nasional guna menciptakan ekosistem BUMN yang berkelanjutan," kata Yadi Jaya Ruchandi, Direktur Utama PPA dalam sebuah keterangan resmi perusahaan.
"Atas kepercayaan tersebut, kami berkomitmen untuk dapat menjadi perusahaan turnaround terdepan di Indonesia dan mitra terpercaya di bidang restrukturisasi, investasi, dan pengelolaan aset," katanya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamen BUMN: Transaksi 9 BUMN di Pasar Digital Tembus Rp 11 T
