
Awal Pekan yang Indah, IHSG Menguat 0,64% & Inflow Rp 102 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif pada penutupan perdagangan Senin (12/7/2021), tapi pada sesi kedua hari ini, penguatan IHSG cenderung terpangkas.
Indeks saham acuan nasional tersebut ditutup menguat 0,64% ke level 6.078,57, setelah sebelumnya pada penutupan sesi I hari ini sempat melesat 0,84% ke level 6.089,03.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali naik menjadi Rp 12,2 triliun dan terpantau investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 102 miliar di pasar reguler. Sebanyak 237 saham naik, 274 saham turun dan 150 lainnya flat.
Investor asing melakukan pembelian bersih di saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar Rp 43 miliar. Selain di saham ICBP, asing juga tercatat mengoleksi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar Rp 41 miliar.
Sedangkan penujalan bersih dilakukan asing di saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) yang dilepas sebesar Rp 15 miliar dan di saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) sebesar Rp 15 miliar.
Saham PT Bundamedik Btk (BMHS) pada hari ini merajai transaksi dengan nilai Rp 525,6 miliar diikuti saham PT Aneka Tambang (ANTM) sebesar Rp 461,6 miliar. Saham BMHS ditutup meroket 24,24% ke level Rp 1.025/unit, namun untuk saham ANTM terpaksa ditutup merosot 1,54% ke posisi Rp 2.550/unit).
Penguatan saham BMHS terjadi di tengah makin tingginya bed occupancy rate (BOR) di Indonesia menyusul gelombang kedua pandemi virus corona (Covid-19), sehingga saham-saham sektor layanan kesehatan dan rumah sakit diburu karena ekspektasi akan terjadi kenaikan layanan rumah sakit.
Per Minggu (11/7/2021) pukul 12.00 WIB, kasus baru Covid-19 tercatat bertambah 36.197, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka psikologis 2,5 juta atau tepatnya 2.527.203.
Angka ini lagi-lagi menjadikan Indonesia memimpin kenaikan kasus Covid-19 global di posisi wahid mengalahkan India di tempat kedua dengan catatan kenaikan 35.276 kasus per hari. Tingginya penularan tersebut mensyaratkan tambahan dana APBN bagi penanganan Covid-19.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham