
Simak 7 Kabar dari Emiten, Sebelum Borong Saham Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik terkoreksi pada perdagangan Kamis kemarin (8/7/2021). Investor masih cenderung berhati-hati bertransaksi saham sambil memperhatikan perkembangan penambahan kasus baru covid-19.
Meskipun pandemi covid-19 tercatat terus mencatatkan rekor baru dalam penambahan kasus harian, tapi emiten-emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia masih tetap melakukan aksi korporasi.
CNBC Indonesia merangkum sejumlah aksi korporasi yang dilakukan emiten yang diberitakan kemarin sebagai referensi bagi investor dalam mengambil keputusan investasi untuk hari ini. Ada tujuh informasi penting yang dirangkum dalam artikel ini, yaitu:
1.Gudang Garam Bagi Dividen Rp 2.600/saham, Total Rp 5 T
Emiten rokok asal Kediri, Jawa Timur, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) resmi membagikan dividen tahunan sebesar Rp 5 triliun kepada para pemegang saham dalam tahun buku 2020.
Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu di mana GGRM memutuskan tak membagikan dividen atas laba bersih 2019.
Berdasarkan keterangan resmi yang diperoleh CNBC Indonesia, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) GGRM yang digelar Kamis ini di di Hotel Grand Surya, Jln Dhono No.95 Kediri, RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 5.002.628.800.000 atau Rp 5 triliun, setara dengan Rp 2.600 untuk setiap sahamnya.
"Sementara itu, laba yang tidak dibagikan akan dimasukkan dalam akun saldo laba yang akan digunakan untuk menambah modal kerja perusahaan," tulis direksi GGRM, dalam keterangannya.
2. Edge Point Singapura Caplok Saham CENT
Perusahaan asal Singapura EP ID Holdings Pte. Ltd alias Edge Point resmi menjadi pengendali baru emiten menara telekomunikasi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT).
Pengendalian itu terjadi setelah Edge Point menambah kepemilikan saham menjadi lebih dari 76% yang kemungkinan besar diambilalih dari Clover Universal Enterprise Ltd yang dikendalikan oleh Northstar Group, grup bisnis milik Patrick Suguto Walujo dan Glenn Sugita.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, pada 7 Juli 2021 Edge Point telah menyelesaikan pembelian atas 10.290.543.417 saham yang mewakili 33%.
Disebutkan bawah Edge Point melakukan pembelian saham dengan harga sebesar Rp 198 per saham sehingga harga total pembelian saham senilai Rp2.037.527.596.566 alias Rp 2,04 triliun.
3. BUMN Lagi Ngos-ngosan, Erick Janji Setor Dividen Rp 35 T
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa target setoran dividen atas laba bersih perusahaan BUMN tahun ini (atas laba 2020) adalah sebesar Rp 30-35 triliun.
Jumlah target setoran dividen ini turun dari target semula Rp 40 triliun seiring dengan dampak pandemi yang membuat kondisi BUMN banyak yang merana dan mengalami penurunan kinerja. Untuk dividen tahun lalu atas laba 2019, Erick menyampaikan jumlahnya sebesar Rp 43 triliun.
"Tahun ini insyaAllah peningkatan Rp 30-35 triliun. Ini belum fix tapi kita upayakan dan kami berupaya dengan sekuat tenaga, tentu dengan kondisi pandemi tetap kita akan berikan dividen tahun depan paling tidak sama dengan target tahun sebelumnya yaitu Rp 40 triliun," ungkap Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/7).
4. Waskita Terlilit Utang Rp 90 T, Wamen: 6 Ruas Tol Akan Dijual
Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan emiten BUMN Karya PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tengah memproses pelepasan saham atau divestasi atas enam ruas tol yang dikelola perusahaan.
Targetnya akhir tahun ini divestasinya selesai. Divestasi ini menjadi bagian dari upaya perseroan untuk mengurangi utang perusahaan yang sudah mencapai Rp 90 triliun.
"Saat ini restrukturisasi menyeluruh, saat ini [Waskita] sedang divestasi ruas yang selesai di awal tahun, Waskita ada 18 ruas dikerjakan, 5 ruas dari mereka sendiri dan 13 diambilalih swasta. Saat ini 5 ruas dijual investor asing dan domestik," kata Tiko, dalam Rapat Kerja Kementerian BUMN bersama Komisi VI DPR RI terkait Pembahasan Mengenai Usulan BUMN Penerimaan PMN Tahun 2022, di Jakarta, Kamis ini (8/7).