Terseret Narkoba! Segini Harta Ardi Bakrie & Jumlah Emitennya

tahir saleh, CNBC Indonesia
09 July 2021 06:50
Instagram @niaramadhani
Foto: Instagram @niaramadhani

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis keluarga Bakrie dan sepak terjangnya di pasar modal memang selalu menjadi perhatian pelaku pasar, apalagi grup yang berawal dari CV Bakrie & Brothers yang didirikan mendiang Achmad Bakrie sejak 1940-an ini punya banyak perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Nama-sama emiten Bakrie yang cukup menjadi buruan investor di antaranya PT Bumi Resources Tbk (BUMI), anak usahanya di bidang tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan emiten media yakni PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).

Nah sejak Kamis kemarin (8/7), grup yang sudah masuk generasi ketiga ini kembali disorot publik setelah Anindra Ardiansyah Bakrie atau yang biasa dikenal dengan Ardi Bakrie, putra dari Aburizal Bakrie (generasi kedua Bakrie), dikabarkan ditangkap bersama sang istri, Nia Ramadhani, terkait dengan dugaan penyalahgunaan narkoba.

Bahkan dalam konferensi pers Kamis siang, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan status Ardi dan Nia sudah menjadi tersangka. Tidak hanya Nia dan Ardi, tapi supir mereka berinisial ZN juga menjadi tersangka.

"Ada tiga orang yang ditetapkan jadi tersangka yakni ZN (43 ) itu supir atau pembantu. Lalu RA (31) ibu rumah tangga atau artis, dan AAB (42) karyawan swasta," kata Yusti dalam pernyataan pers di Polres Jakarta Pusat.

Ardi yang lahir di Menggala, Tulang Bawang, pada 22 April 1979 adalah salah satu putra bungsu dari Aburizal Bakrie, generasi kedua Grup Bakrie.

Ardi menikah pada 2010 dengan Nia Ramadhani, seorang artis yang naik daun saat itu, dan dikaruniai tiga orang anak.

CNBC Indonesia mencoba melibat seberapa besar keterlibatan Ardi di perusahaan Grup Bakrie, kendati dari sisi kepemilikan saham di atas 5% tak ada satu pun emiten grup yang mencantumkan dana Ardi dalam daftar pemegang saham. Kendati demikian, bisa jadi kepemilikannya di bawah 5% sehingga tidak wajib publikasi.

Setidaknya ada 11 perusahaan Grup Bakrie yang tercatat di BEI menjadi perusahaan publik. Ke-11 emiten itu yakni Energi Mega Persada (ENRG), Bumi Resources Minerals (BRMS), Bakrie Sumatera Plantations (UNSP), dan Bumi Resources (BUMI).

Berikutnya ada Intermedia Capital (MDIA), Visi Media Asia (VIVA), Bakrie & Brothers (BNBR), Bakrie Telecom (BTEL), Darma Henwa, Bakrieland Development (ELTY), dan Graha Andrasentra Propertindo (JGLE).

Secara nilai detail, belum terungkap kekayaan pribadi Ardi. Hanya tercatat entitas bisnis Grup Bakrie lewat PT Bakrie Global Ventures (dulu PT CMA Indonesia).

Di Visi Media Asia (VIVA) yang mengelola stasiun televisi TvOne (PT Lativi Mediakarya) dan situs berita online Viva (Viva Media baru), laporan keuangan terbaru (Maret 2021) mencatat Ardi menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur VIVA, sementara Presiden Direktur VIVA dijabat sang kakak Anindya Novyan Bakrie.

Hanya saja, mengacu data laporan keuangan VIVA di Maret 2021, tak ada porsi saham pribadi dari Ardi Bakrie.

Saham terbesar VIVA dipegang oleh Bakrie Global Ventures dengan porsi 52,69% atau setara 8.839.399.293 saham.

Bakrie Global ini dipimpin oleh Anindya Bakrie, dan menjadi salah satu kendaraan bisnis keluarga Bakrie.

Dengan estimasi harga saham VIVA di harga rata-rata Rp 56/saham Kamis kemarin (8/7), maka nilai valuasi saham Bakrie Global mencapai Rp 495 miliar.

Adapun di Intermedia Capital (MDIA), anak usaha VIVA, tak ada nama Ardi Bakrie di pemegang saham maupun jajaran pengurus.

Hanya tercatat Anindya sebagai Komisaris Utama, sementara saham terbesar dipegang Visi Media Asia 89,99%.

NEXT: Saham VIVA-MDIA Ambruk

Lebih lanjut, untuk Bakrie Telecom, data laporan keuangan per September 2020 (belum ada data terbaru), saham terbesarnya dipegang PT Huawei Tech Investment 16,81% dan PT Mahindo Agung Sentosa 13,58% untuk Seri A dan AB. Tak ada nama keluarga Bakrie di sini, direktur utama dijabat Harya Mitra Hidayat.

Di Bumi Resources Minerals (BRMS), pun nama Ardi tak masuk karena lebih banyak diisi generasi dari Nirwan Bakrie, adik dari Aburizal Bakrie.

Tercatat Adhika Andrayudha Bakrie (anak bontot dari Nirwan Bakrie) sebagai komisaris, dan Adika Aryasthana Bakrie (Arya Bakrie) sebagai direktur.

Di Bumi Resources (BUMI), Adika Nuraga Bakrie (Aga Bakrie) sebagai direktur, dia anak tertua Nirwan dan kakak dari Adhika.

Sementara itu, saham BUMI terbesar dipegang publik 74,66% dan HSBC-FUND SVS A/C Chengdong Investment 19,99% per Maret 2021.

Di Bakrie & Brothers (BNBR), Ardi Bakrie menjabat wakil direktur utama sementara dirut dijabat sang kakak, Anindya Bakrie. Adapun saham di BNBR secara pribadi tak ada saham Anindya maupun Ardi, karena saham terbesar BNBR dikuasai Fountain City Investment ltd 33,49% (yang kemudian baru-baru ini menjual).

Di Bakrieland Development (ELTY), saham terbesar dipegang publik 94,88% dan Interventures capital Pte Ltd 5,12%. Tak ada nama Ardi Bakrie maupun Anindya.

Berikutnya di Graha Andrasentra (JGLE) yang mengelola Jungleland, Adika Nuraga Bakrie (Aga Bakrie) menjabat komisaris, tak ada Ardi maupun Anindya. Saham terbesar JGLE dipegang PT Surya Global Nusantara 38,76% per Desember 2020.

Berdasarkan data perdagangan Kamis kemarin (8/7), di tengah berita penetapan Ardi dan Nia menjadi tersangka, harga saham Visi Media Asia (VIVA) dan Intermedia Capital (MDIA) terkoreksi.

Saham VIVA minus 3,51% ke level harga Rp 55/saham dengan nilai transaksi Rp 3,43 miliar dan volume perdagangan 61,74 juta saham. Kapitalisasi pasar hanya mencapai Rp 905 miliar.

Dalam sepekan terakhir saham VIVA minus 8,33%, sebulan juga turun 9,8% dan year to date naik 10%.

Adapun saham MDIA ambruk lebih parah 4,84% ke level harga Rp 59/saham dengan nilai transaksi Rp 1,7 miliar dan volume perdagangan 28,94 juta saham. Kapitalisasi pasar mencapai Rp 2,3 triliun, dengan koreksi harga saham sepekan 7,8% dan sebulan 1,6% serta year to date naik 5,36%.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular