Terseret Narkoba! Segini Harta Ardi Bakrie & Jumlah Emitennya

tahir saleh, CNBC Indonesia
09 July 2021 06:50
Ardi Bakrie/Instagram
Foto: Ardi Bakrie/Instagram

Lebih lanjut, untuk Bakrie Telecom, data laporan keuangan per September 2020 (belum ada data terbaru), saham terbesarnya dipegang PT Huawei Tech Investment 16,81% dan PT Mahindo Agung Sentosa 13,58% untuk Seri A dan AB. Tak ada nama keluarga Bakrie di sini, direktur utama dijabat Harya Mitra Hidayat.

Di Bumi Resources Minerals (BRMS), pun nama Ardi tak masuk karena lebih banyak diisi generasi dari Nirwan Bakrie, adik dari Aburizal Bakrie.

Tercatat Adhika Andrayudha Bakrie (anak bontot dari Nirwan Bakrie) sebagai komisaris, dan Adika Aryasthana Bakrie (Arya Bakrie) sebagai direktur.

Di Bumi Resources (BUMI), Adika Nuraga Bakrie (Aga Bakrie) sebagai direktur, dia anak tertua Nirwan dan kakak dari Adhika.

Sementara itu, saham BUMI terbesar dipegang publik 74,66% dan HSBC-FUND SVS A/C Chengdong Investment 19,99% per Maret 2021.

Di Bakrie & Brothers (BNBR), Ardi Bakrie menjabat wakil direktur utama sementara dirut dijabat sang kakak, Anindya Bakrie. Adapun saham di BNBR secara pribadi tak ada saham Anindya maupun Ardi, karena saham terbesar BNBR dikuasai Fountain City Investment ltd 33,49% (yang kemudian baru-baru ini menjual).

Di Bakrieland Development (ELTY), saham terbesar dipegang publik 94,88% dan Interventures capital Pte Ltd 5,12%. Tak ada nama Ardi Bakrie maupun Anindya.

Berikutnya di Graha Andrasentra (JGLE) yang mengelola Jungleland, Adika Nuraga Bakrie (Aga Bakrie) menjabat komisaris, tak ada Ardi maupun Anindya. Saham terbesar JGLE dipegang PT Surya Global Nusantara 38,76% per Desember 2020.

Berdasarkan data perdagangan Kamis kemarin (8/7), di tengah berita penetapan Ardi dan Nia menjadi tersangka, harga saham Visi Media Asia (VIVA) dan Intermedia Capital (MDIA) terkoreksi.

Saham VIVA minus 3,51% ke level harga Rp 55/saham dengan nilai transaksi Rp 3,43 miliar dan volume perdagangan 61,74 juta saham. Kapitalisasi pasar hanya mencapai Rp 905 miliar.

Dalam sepekan terakhir saham VIVA minus 8,33%, sebulan juga turun 9,8% dan year to date naik 10%.

Adapun saham MDIA ambruk lebih parah 4,84% ke level harga Rp 59/saham dengan nilai transaksi Rp 1,7 miliar dan volume perdagangan 28,94 juta saham. Kapitalisasi pasar mencapai Rp 2,3 triliun, dengan koreksi harga saham sepekan 7,8% dan sebulan 1,6% serta year to date naik 5,36%.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular