Review

Gojek Thailand Dicaplok AirAsia, Ini Rekam Jejak Bisnisnya!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
09 July 2021 07:16
CEO Gojek Kevin Aluwi

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup maskapai berbiaya murah asal Malaysia, AirAsia Group Bhd (AAGB) lewat anak usahanya AirAsia Ads Sdn Bhd (AirAsia Superapps) mengakuisisi 100% operasi bisnis ride-hailing dan fintech Gojek di Thailand dengan nilai mencapai US$ 50 juta atau setara dengan Rp 720 miliar (kurs Rp 14.400/US$).

Dengan ini, melalui AirAsia lewat Airasia Digital akan mengambilalih operasional Gojek di Thailand oleh AirAsia Digital.

Sebenarnya, bagaimana jejak bisnis decacorn Tanah Air yang didirikan oleh Nadiem Makarim ini di Negeri Gajah Putih?

Gojek (sebelumnya bernama GO-JEK), mulai berekspansi ke Thailand pada 2018 dan resmi beroperasi pada 2019, berbarengan dengan penetrasi ke pasar Vietnam. Hal tersebut diawali dengan peluncuran dua perusahaan, yakni Go-Viet (Vietnam) dan GET (Thailand).

Menurut rilis resmi Gojek, ekspansi internasional ini dilakukan setelah ronde penggalangan investasi GO-JEK terakhir yang dibekingi investor kelas kakap seperti PT Astra International Tbk (ASII), Warburg Pincus, KKR, Meituan, Tencent, Google, Temasek, dan lainnya.

"Dari investasi yang didapatkan, dana sebesar US$500 juta dialokasikan untuk ekspansi internasional sejalan dengan strategi perusahaan melebarkan sayapnya di Asia Tenggara," jelas manajemen Gojek pada 25 Juni 2018.

Peluncuran tersebut terjadi ketika Gojek dan rival beratnya, Grab, bersaing mengumpulkan miliaran dolar AS dan berinvestasi secara agresif untuk mengamankan pangsa pasar mereka di Asia Tenggara.

Saat itu, ada lebih dari 640 juta konsumen di kawasan tersebut yang telah mengubah gaya hidupnya dalam bepergian, berbelanja, dan melakukan pembayaran, yang semuanya dilakukan melalui telepon pintar/smartphone.

Saat ini, setelah Gojek juga masuk ke Singapura pada akhir 2018, perusahaan yang baru saja membentuk sinergi bisnis dengan e-commerce raksasa Tokopedia di bawah panji GoTo ini beroperasi di empat negara, yakni Indonesia, Vietnam, Singapura dan Thailand (meski dalam proses divestasi bisnis di Thailand ke AirAsia).

Setelah mengaspal di tiga negara Asia Tenggara tersebut, pada 2020 Gojek mengintegrasikan aplikasi di Thailand, Vietnam dan Singapura di bawah satu brand Gojek.

Dengan demikian, nama GET dan Go-Viet yang sebelumnya dipakai di Thailand dan Vietnam resmi diganti dengan Gojek. Adapun di Singapura, perusahaan yang juga bergerak di jasa antar makanan ini beroperasi tetap dengan nama Gojek.

Menurut keterangan di website resmi Gojek di Thailand, superapp Gojek, menghubungkan lebih dari 50.000 pengemudi dan 33.000 pedagang ke jutaan konsumen Thailand dengan akses ke layanan ride-hailing (GoRide), pesan-antar makanan (GoFood), kurir (GoSend), dan e-wallet (GoPay).

Melansir Nikkei Asia, Rabu (7/7), saat ini pasar superapp di Thailand sangatlah ketat, lantaran para konglomerat lokal yang ikut ambil bagian dalam 'permainan'.

Ambil contoh, raksasa ritel milik Keluarga Chirathivat, Central Group, menyuntikkan dana senilai US$ 200 juta atau setara Rp 2,88 triliun di anak perusahaan Grab di Thailand pada 2019.

Sementara itu, konglomerat terbesar Thailand, Charoen Pokphand Group, juga sedang mengembangkan aplikasi konten TrueID milik anak perusahaan telekomunikasinya untuk menjadi superapp yang lebih mumpuni.

Menurut penelitian pengiriman makanan oleh konsultan Singapura Momentum Works yang dikutip Nikkei Asia, pangsa pasar Gojek di Thailand dan Vietnam terbilang jauh lebih kecil dibandingkan dengan Grab dan Sea (induk e-commerce Shopee) pada 2020.

GrabFood menguasai 50% dari pasar pengiriman makanan Thailand dengan nilai gross merchandise value (GMV) US$ 2,8 miliar atau Rp 40 triliun pada 2020 , sementara Foodpanda milik Delivery Hero Group yang melantai di Frankfurt dan Lineman masing-masing meraup 23% dan 20%.

GoFood milik Gojek memiliki pangsa 7% di pasar negara yang memiliki Raja bernama Maha Vajiralongkorn tersebut.

Menurut laporan Google, Temasek dan Bain & Company, ekonomi internet Thailand bernilai US$ 18 miliar atau Rp 259 triliun pada 2020, terbesar kedua di kawasan setelah Indonesia yang mencapai US$ 44 miliar atau Rp 634 triliun.

Ekonomi digital Thailand diperkirakan akan tumbuh 25% menjadi US$ 53 miliar atau Rp 763 triliun pada tahun 2025, sementara pada tahun yang sama Indonesia akan tumbuh 23% menjadi US$ 124 miliar atau Rp 1.786 triliun.

Informasi saja, Gojek didirikan pada 2010 sebagai call center untuk melayani pemesanan transportasi roda dua (ojek) dan layanan pesan-antar. Pada 2015, perusahaan meluncurkan aplikasi mobil Gojek.

Menurut, rilis resmi perusahaan, per akhir kuartal I 2021, aplikasi Gojek sudah diunduh sebanyak lebih dari 190 juta, dengan mitra driver sebanyak 2 juta dan mitra usaha sekitar 900 ribu di kawasan Asia Tenggara.

Pada 2019, menurut estimasi perusahaan, Gojek berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebanyak Rp 104,6 triliun (US$ 7,1 miliar). Adapun total nilai produksi yang dihasilkan melalui ekosistem Gojek setara dengan 1% dari GDP Indonesia di tahun 2019.

Adapun menurut rilis resmi perusahaan pada November tahun lalu, Gojek berhasil mencetak laba operasional di luar biaya headquarter (contribution margin positive).

Sementara sepanjang tahun total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (Gross transaction value/GTV) yang mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 170 triliun.

Nilai ini meningkat 10% dibandingkan tahun lalu, dengan pengguna aktif bulanan Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.

Selain itu, Gojek juga mencatat pertumbuhan dompet elektronik GoPay yang berkembang 2,7 kali lipat pada periode Maret-Desember 2020. Kemudian layanan Paylater juga berkembang 2,7 kali lipat, dan donasi melalui GoPay mencapai Rp 102 miliar.

NEXT: Langkah AirAsia Caplok Gojek Thailand

Sebelumnya, mengacu keterbukaan informasi di Bursa Efek Malaysia, Rabu (7/7/2021), transaksi akuisisi Gojek oleh AirAsia Ads Sdn Bhd senilai Rp 720 miliar tersebut dilakukan lewat pembelian sepenuhnya saham di bisnis berbagi tumpangan (ride-hailing) dan bisnis financial technology (fintech).

Pertama, AirAsia Group melalui AirAsia Superapp meneken perjanjian akuisisi 100% saham Velox Technology (Thailand) Co Ltd dengan nilai US$ 40 juta atau setara Rp 576 miliar.

Pihak penjual yakni Velox South-East Asia Holding Pte Ltd, Go-jek Singapore Pte Ltd dan Velox Technology South East Asia.

Kedua, AirAsia Group melalui AirAsia Digital Sdn Bhd (AirAsia Digital) membeli 100% saham Velox Fintech Co. Ltd senilai US$ 10 juta atau setara Rp 144 miliar.

Pihak penjual yakni Velox Pay South-East Asia Holding Pte Ltd, Go-jek Singapore Pte Ltd dan Velox Technology South East Asia Pte Ltd.

Dalam konferensi pers global pada Rabu kemarin (7/7), Airasia Digital, lini bisnis digital baru dari AirAsia Group, dan Gojek, platform layanan on-demand dan pembayaran di Asia Tenggara, resmi mengumumkan kemitraan strategis, melalui pengambilalihan operasional Gojek di Thailand oleh AirAsia Digital.

Manajemen keduanya menyatakan kemitraan yang saling menguntungkan kedua belah pihak ini diharapkan akan mempercepat ekspansi super app airasia di kawasan ASEAN, sekaligus memperkuat investasi dan fokus pengembangan Gojek di Vietnam dan Singapura.

Sementara itu, Gojek akan mendapatkan kepemilikan saham di super app airasia yang nilai pasar dari aplikasi tersebut diperkirakan sebesar US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Sebagai bagian dari komitmennya untuk Thailand, super app airasia akan melanjutkan penggunaan ekosistem Gojek yang ada untuk para mitra driver, merchant dan pelanggan sekaligus menawarkan layanan baru termasuk di antaranya layanan kebutuhan sehari-hari dan barang kecantikan. Tak hanya itu, airasia juga berencana memperluas layanan ke Chiang Mai dan Phuket dalam waktu dekat.

Aplikasi Gojek akan tetap dapat digunakan pelanggan di Bangkok hingga 31 Juli 2021. Hal ini untuk memastikan keberlangsungan bagi mitra driver dan merchant yang akan diajak bergabung ke dalam super app airasia dalam beberapa pekan mendatang.

Kemitraan ini sekaligus memperkuat strategi internasional Gojek yang akan meningkatkan investasinya di Vietnam dan Singapura.

"Pengumuman ini merupakan awal dari kemitraan strategis jangka panjang yang luar biasa dengan Gojek yang akan menggebrak industri," kata Airasia Group CEO, Tony Fernandes, dalam konferensi pers.

"Dengan mengambilalih bisnis Gojek yang sudah mapan di Thailand, kami berharap dapat mempercepat terwujudnya ambisi bisnis kami untuk menjadi super app penantang terdepan di Asean," kata pendiri maskapai AirAsia ini.

CEO Gojek Kevin Aluwi, dalam kesempatan itu mengatakan kesepakatan ini merupakan bukti pencapaian tim Gojek di Thailand, yang telah mengembangkan bisnis dari nol hingga menjadi penyedia layanan yang mempermudah hidup ratusan ribu orang di negara Thailand.

"Bisnis ini berhasil dibangun berkat talenta dan semangat yang luar biasa, dan tentunya seluruh karyawan kami di Thailand akan terus bekerja sama dengan airasia di masa transisi ini. Kami bangga dan sangat berterima kasih atas semua pencapaian Gojek Thailand, serta kepada seluruh pelanggan, mitra driver, dan mitra merchant yang selalu setia; mereka-lah yang selalu menjadi fokus dari apa yang kami lakukan," katanya.

"Airasia Digital dan super app airasia akan menjadi mitra yang sangat berharga bagi kami karena memiliki tujuan yang sama untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan sembari meningkatkan kesejahteraan hidup mitra driver dan mitra merchant," jelasnya.

"Di saat yang sama, kesepakatan ini memungkinkan kami memperkuat fokus dan investasi kami di pasar internasional, yaitu Vietnam dan Singapura - pasar yang memberi pengembalian investasi (return on investment) secara optimal dengan peluang pertumbuhan strategis terbaik."

Hadir dalam konferensi pers itu, CEO Air Asia Group Tony Fernandes, CEO Gojek Kevin Aluwi, President Airasia Digital Aireen Omar,CEO AirAsia Superapp Amanda Woo, CEO Teleport (bisnis logistik AirAsia) Pete Chareonwongsak, CEO BigPay Salim Dhanani, dan Lim Ben Jie, Head of Commerce AirAsia Superapp.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular