Kebut Dompet Digital, Grup Astra Suntik AstraPay Rp 196 M

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra International Tbk (ASII) melakukan penambahan modal ke PT Astra Digital Arta atau AstraPay sebesar Rp 195,54 miliar yang dilakukan lewat pengambilan saham baru oleh anak usaha Astra yakni PT Federal International Finance (FIF) dan PT Sedaya Multi Investama (SMI) pada 30 Juni 2021.
Transaksi ini mengakibatkan adanya perubahan persentase kepemilikan saham di AstraPay.
Manajemen Astra menyatakan, transaksi merupakan suatu transaksi afiliasi karena terdapat hubungan afiliasi antara FIF, SMI dan AstraPay.
Namun transaksi bukan merupakan transaksi material bagi perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
"Transaksi ini tidak berpotensi mengakibatkan terganggunya kelangsungan usaha perseroan," tulis manajemen Astra, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (5/7/2021).
Adapun obyek transaksi adalah AstraPay menerbitkan saham baru sebanyak 1.955.350 dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 100.000 dan diambil bagian oleh FIF sebanyak 398.500 saham dan SMI sebanyak 1.556.850 saham.
Maka setelah transaksi saham AstraPay dipegang oleh SMI sebesar 72,75%, FIF menjadi 25%, dan Koperasi Federal International Finance 2000 sebesar 2,25%.
Sebelumnya saham AstraPay hanya dipegang oleh FIF sebesar 97,5% dan Koperasi FIF 2000 sebanyak 2,5%.
Nilai transaksi sebesar Rp 195.535.000.000, yang terbagi atas Rp 39,85 miliar yang dibayarkan oleh FIF, dan Rp 155,69 miliar yang dibayarkan oleh SMI. "Transaksi dilakukan pada tanggal 30 Juni 2021," tulis manajemen Astra.
Transaksi ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan dukungan keuangan kepada AstraPay, yang akan digunakan oleh AstraPay untuk keperluan umum korporasi.
"Bagi FIF dan SMI, pelaksanaan transaksi dapat memberikan manfaat finansial berupa dividen sebagai imbal hasil investasi di AstraPay," tulis manajemen Astra.
FIF fokus pada kegiatan usaha di bidang pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, sewa operasi dan/atau kegiatan berbasis fee, pembiayaan syariah dan pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK. Astra memegang 99,99% saham perusahaan multifinance kendaraan bermotor merek 'Honda' ini dan sisanya PT Arya Kharisma 0,00004%.
Adapun SMI fokus di bidang perdagangan besar, industri, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan (konstruksi dan real estat) dan jasa (aktivitas profesional, ilmiah dan teknis; jasa informasi dan komunikasi). Porsi saham Astra sama seperti di FIF, bedanya saham Arya Kharisma 0,01%.
Sementara itu, AstraPay fokus pada penyelenggaraan layanan jasa keuangan berbasis teknologi, penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran, menyediakan jasa layanan pembayaran seperti uang elektronik (e-money) dan penyelenggaraan kegiatan transfer dana. Kemudian penyelenggaraan transaksi perdagangan melalui sistem elektronik, pengolahan data, perdagangan eceran secara daring dan pengelolaan situs web (web portal).
Kehadiran AstraPay kian meramaikan dompet digital sebelumnya milik Gojek yakni Gopay, lalu OVO, DANA, dan milik BUMN LinkAja.
Dalam kesempatan sebelumya, Direktur Astra International, Suparno Djasmin menjelaskan, bisnis uang elektronik termasuk segmen yang dilirik Grup Astra untuk melengkapi layanan jasa keuangan, terutama untuk di ekosistem pelanggan Astra.
"Kita masuk ke dalam e-money ini utk melengkapi layanan jasa keuangan Astra kepada seluruh pelanggan Astra dlLam jasa keuangan maupun ekosistem Astra," kata Suparno Djasmin, dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (22/4/2021).
Ia berharap, dengan masuk ke layanan tersebut, bisa meluaskan layanan jasa keuangan Grup Astra kepada pelanggannya.
Saat ini, AstraPay dapat digunakan untuk pembayaran angsuran FIFGROUP, ACC (Astra Credit Company), Maucash dan TAF (Toyota Astra Financial).
Selain itu, aplikasi AstraPay yang sudah ada di iOS dan Android ini dapat melakukan transaksi pembelian pulsa & paket data serta melakukan pembayaran tagihan PLN, Telkom, PDAM, Pay TV, PBB dan BPJS.
Sebelumnya Grup Astra, juga resmi berinvestasi sekitar US$ 5 juta atau setara dengan Rp 73 miliar (kurs Rp 14.500/US$) di Sayurbox dan sekitar US$ 35 juta atau setara Rp 508 miilar di Halodoc, masing-masing pada Maret dan April 2021 sehingga totalnya US$ 40 jura atau setara Rp 580 miliar.
Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur ASII, mengatakan langkah investasi tersebut sebagai bagian dari inisiatif strategis untuk mempercepat transformasi digital, Grup
"Sayurbox adalah e-commerce grocery farm-to-table platform and distributor of fresh goods, sedangkan Halodoc merupakan platform kesehatan berbasis online. Grup merupakan investor utama pada funding rounds baru dari kedua start-up asal Indonesia," katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (21/4/2021).
[Gambas:Video CNBC]
Lengkapi Layanan Jasa Keuangan, Astra Geber AstraPay
(tas/tas)