
Operasi Gojek Thailand Diambil AirAsia, Apa Kabar IPO GoTo?

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen Gojekbuka suara mengenai perkembangan terbaru rencana holding GoTo untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bursa luar negeri (dual listing) kendati perseroan baru saja mengumumkan operasi Gojek di Thailand diambilalih oleh Grup AirAsia.
Gojek memang sudah bergabung dengan entitas PT Tokopedia untuk menciptakan holding perusahaan digital GoTo yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada tahun ini.
CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan komitmen perseroan saat ini yakni fokus untuk mengembangkan bisnis lebih kencang lagi untuk pasar Vietnam dan Singapura setelah perusahaan berkolaborasi dengan Grup AirAsia di Thailand.
Airasia Digital, lini bisnis digital baru dari AirAsia Group, sudah resmi mengambilalih operasional Gojek di Thailand sehingga Gojek akan fokus di pasar internasional yakni Vietnam dan Singapura.
CNBC Indonesia pun bertanya soal apakah rencana perusahaan fokus pada dua negara Asia Tenggara itu adalah strategi meningkatkan valuasi dari GoTo dalam proses IPO di BEI, Kevin menegaskan tidak secara langsung tetapi selaras.
"Saya ingin mengatakan, ini tidak secara langsung [soal naikkan valuasi], memang IPO adalah rencana yang sejalan dari upaya kami untuk mengembangkan bisnis dalam jangka panjang, ini keputusan yang kami buat atas dasar komitmen dalam mendukung sumber daya serta leadership yang ada saat ini," katanya dalam konferensi pers global AirAsia-Gojek pada Rabu siang ini secara virtual (7/7).
Hadir dalam konferensi pers itu, CEO Air Asia Group Tony Fernandes, CEO Gojek Kevin Aluwi, President Airasia Digital Aireen Omar,CEO AirAsia Superapp Amanda Woo, CEO Teleport (bisnis logistik AirAsia) Pete Chareonwongsak, CEO BigPay Salim Dhanani, dan Lim Ben Jie, Head of Commerce AirAsia Superapp.
Lebih lanjut Kevin menjelaskan bahwa rencana IPO masih terus berlangsung kendati tidak menyebutkan dari sisi penunjukkan advisor atau penjamin emisi sebagaimana yang sudah dilakukan oleh e-commerce Grup Emtek yang juga akan IPO di BEI yakni Bukalapak.
Bukalapak bahkan sudah memberikan timeline IPO dengan target listing pada 29 Juli mendatang, menawarkan saham maksimal sebanyak 25% dan menunjuk 5 penjamin emisi.
Kelima underwriter Bukalapak itu terbagi atas joint global coordinator: UBS (global), BofA Securities, joint bookrunners: UBS (global), BofA Securities, dan Mandiri Sekuritas, lalu joint lead managing underwriters: PT Mandiri Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas. Kemudian domestic underwriters: PT UBS Sekuritas Indonesia.
"Komitmen kami untuk pengembangan di Vietnam dan Singapura, sementara IPO adalah satu milestone atau pencapaian kami ke depan," kata Kevin.
Dalam perbincangan dengan CNBC Indonesia TV Selasa (18/5/2021), Kevin mengatakan rencana IPO tengah digodok tim internal.
"Kita tunggu tanggal mainnya, kita akan beri detil dalam waktu dekat. Masih banyak yang harus digodok internal. Tapi ini ambisi kami yang diharapkan semoga bisa terpenuhi," kata co-founder Gojek ini.
Adapun rencana IPO ini telah disebut-sebut sejak lama oleh pelaku pasar. Dana yang dihimpun, menurut perkiraan Bloomberg, valuasi perusahaan Gojek setelah merger dengan Tokopedia akan menghasilkan nilai kapitalisasi pasar senilai US$ 35 miliar sampai dengan US$ 40 miliar atau kisaran Rp 490 triliun - Rp 560 triliun dengan kurs Rp 14.000 per US$.
Jika target dana yang dihimpun dalam IPO sebesar 10% saja dari valuasi keduanya, nilainya mencapai Rp 49 triliun sampai dengan Rp 56 triliun.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya juga mengatakan rencana IPO ini akan dilakukan secara dual listing atau tercatat di dua bursa saham sekaligus, salah satunya adalah di BEI namun tapi menyebut bursa lain yang akan menjadi tujuan perusahaan.
"Ini mimpi kami yang terpendam lama karena harus diwujudkan karena mimpi kami mitra driver dan merchant, khususnya seluruh pengguna kami bisa jadi pemegang saham kami. Prioritas kami bisa melantai di bursa Indonesia, dual listing, semoga bisa diwujudkan di tahun ini," kata William.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi! AirAsia Caplok Bisnis Gojek di Thailand