
Geger "IPO GOJEK TOKPED" Pegang Saham PRIM, Awas Kena Prank!

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar modal kembali dibuat geger pada Rabu ini (7/7). Pasalnya menurut Dokumen Pemegang Saham di Atas 5% yang dirilis oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tercatat muncul individu bernama IPO GOJEK TOKPED sebagai pemegang saham PT Royal Prima Tbk (PRIM).
Data yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu pun menyebutkan IPO GOJEK TOKPED memegang saham pengelola rumah sakit di Sumatra itu sebanyak 19,52%, dan sisanya 80,48% dipegang oleh publik.
Menariknya individu yang sama juga memegang saham PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia. Tbk (KBRI) yang sudah tak beroperasi sejak 2019 dan disuspensi oleh bursa. Akun IPO GOJEK TOKPED disebutkan dalam keterangan itu memegang 44,6% saham KBRI.
Dalam keterangan itu, IPO GOJEK TOKPED memegang saham PRIM melalui tiga rekening efek yakni 1st Financial Company Limited, Quest Corporation, dan Suisse Charter Investment yang ketiganya berkantor di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) lantai 5.
Untuk bulan lalu, pemegang saham PRIM yang tercatat adalah KSEI melalui tiga rekening efek yang sama.
Sedangkan pada akhir Januari 2021 pemegang saham masih merupakan pengendali perseroan yang lama pascapenawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yakni I Nyoman Ehrich Lister yang kala itu menguasai 64,56% saham beredar PRIM.
![]() Data KSEI PRIM 1 |
Merespons tersebarnya hal ini ke pasar, saham PRIM sudah melesat ke level tertinggi hariannya alias ARA (auto reject atas) selama 3 hari beruntun dengan kenaikan 25% ke level Rp 625/unit pada hari ini dan kenaikan 107% dalam sepekan.
Sedangkan untuk saham KBRI masih dia di level gocap alias Rp 50/saham, karena disuspensi oleh regulator akibat pabrik yang sudah berhenti beroperasi sejak 2019 dan laporan keuangan yang tak kunjung disetor.
![]() Data KSEI PRIM 2 |
CNBC Indonesia menghubungi Direktur KSEI Alec Syafruddin mengenai hal ini. Dia menegaskan memang terjadi kesalahan.
"Iya mohon maaf Mas, ini ada bug di script untuk generate report 5% [saham dengan kepemilikan 5%]. Kami sedang perbaiki script-nya dan akan kirimkan report koreksinya ke bursa," tegasnya kepada CNBC Indonesia, Rabu sore ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
