
Direstui OJK! IFC Bakal Jadi Investor ASSA Milik TP Rachmat

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan rental mobil dan jasa logistik milik taipan TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) akan menerbitkan saham baru dalam rangka penawaran umum terbatas (PUT) untuk Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD atau rights issue.
Dalam rights issue kali ini, meskipun penerbitan saham baru ini ditawarkan kepada para pemegang saham lama ASSA, tapi institusi keuangan internasional yang merupakan bagian dari Grup World Bank, International Finance Corporation (IFC) telah tercatat sebagai pembeli siaga (standby buyer).
Berdasarkan prospektus di Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 600 juta saham atau setara dengan 15,01% dari modal disetor dan ditempatkan perusahaan.
Jumlah dana dari penerbitan saham baru ini dalam rangka penerbitan obligasi konversi senilai Rp 720 miliar.
Setiap pemegang 453 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 14 Juli 2021 berhak mendapatkan hak 80 HMETD, dengan 1 HMETD berhak membeli 1 unit obligasi konversi di harga Rp 1.200/unit.
Berdasarkan Surat Pernyataan tertanggl 21 April 2021, IFC menyatakan akan menerima pengalihan dan melaksanakan seluruh HMETD yang diterima dari ADI, DAM, Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati, Theodore Permadi (TP) Rachmat, dan Erida.
ADI adalah PT Adi Dinamika Investindo adalah pemegang saham utama perseroan, Prodjo ialah Direktur Utama ASSA, TP Rachmat adalah pemilik terakhir perusahaan, dan Erida adalah Komisaris Utama ASSA.
ADI menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh haknya untuk membeli Obligasi Konversi yang ditawarkan dalam PMHMETD I dan akan mengalihkan 150.454.940 HMETD miliknya kepada IFC.
Adapun pemegang saham perusahaan yang juga tidak akan melaksanakan seluruh haknya dan akan mengalihkan HMETD miliknya IFC yakni:
- PT Daya Adicipta Mustika (DAM) 115.037.527 HMETD
- Drs. Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati 59.984.105 HMETD;
- Ir. T. Permadi Rachmat 31.288.918 HMETD;
- Erida sebanyak 19.168.494 HMETD.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa HMETD yang belum dilaksanakan, maka seluruh Obligasi Konversi yang tersisa akan diambil bagian oleh IFC seluruhnya secara tunai.
Saham hasil Obligasi Konversi ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari portepel perseroan yang memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya.
Apabila IFC melaksanakan HMETD yang diperoleh berdasarkan pengalihan dari lima pemilik saham di atas maka proforma struktur permodalan dan susunan pemegang saham akan mengalami perubahan, yang mana sebelumnya IFC tidak memiliki saham di ASSA setelah PMHMETD I kepemilikan sahamnya menjadi 9,40% atau setara 375.933.984.
Sebagai pembeli siaga, kepemilikan saham IFC di ASSA juga bisa bertambah menjadi 15,01% apabila porsi publik yang ditawarkan tidak terserap.
Menurut keterbukaan informasi terbaru di BEI, dana hasil PUT sebesar Rp 639.285.595.233 (Rp 639,28 miliar) akan digunakan untuk pelunasan dan pembayaran atas sebagian pinjaman bank perseroan.
Kemudian, sekitar Rp 18.522.000.000 (Rp 18,52 miliar) akan digunakan untuk untuk penyetoran modal kepada PT Adi Sarana Logistik yang akan digunakan untuk pengembangan usaha baru di bidang jasa pergudangan (warehouse) dengan merek "titipaja".
Sementara, sisanya akan digunakan untuk modal perseroan yang mencakup, namun tidak terbatas pada, biaya asuransi atas kendaraan yang disewakan dan/atau untuk membiayai kegiatan operasional perseroan lainnya.
Pencatatan atas Obligasi Konversi dan saham hasil Obligasi Konversi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada BEI, IFC sebagai pembeli siaga, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bertindak sebagai wali amanat dan penasihat keuangan dari PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM).
Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah diperoleh 2 Juli lalu, tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD pada 14 Juli. Adapun tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-rights) pada 13 Juli di pasar reguler dan negosiasi, dan pasar tunai 14 Juli, serta tanggal distribusi HMETD 15 Juli.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Ikut Tambah Modal, Kepemilikan TP Rachmat Susut di ASSA
