Top Losers

BANK-AMRT-Halodoc Kolaborasi, Sahamnya Malah Nyungsep!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
07 July 2021 12:35
Dok Bank Net Syariah
Foto: Dok Bank Net Syariah

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan syariah PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) dan emiten pengelola ritel Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) kompak melemah di zona merah pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Rabu (7/6).

Para investor tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) di saham BANK dan AMRT setelah setidaknya dalam 2 hari terakhir keduanya melonjak ke zona hijau.

Kenaikan harga kedua saham di atas terjadi seiring kabar Bank Aladin yang mengumumkan kolaborasi strategis dengan Alfamart serta perusahaan penyedia aplikasi telemedicine Halodoc.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BANK anjlok 3,84% ke Rp 3.510/saham dengan nilai transaksi Rp 246,92 miliar. Saham BANK menduduki peringkat keempat top losers siang ini.

Sebelum koreksi, saham BANK sempat mencatatkan reli penguatan selama 3 hari beruntun, yakni sejak Jumat (2/7) pekan lalu. Pada Senin (5/7) saham ini ditutup melesat 6,88%, sementara pada Selasa (6/7) melejit 6,73%.

Dalam sepekan saham BANK naik 9,35%, sementara dalam sebulan saham ini melonjak 21,03%. Pelemahan ini diiringi aksi jual bersih (net sell) oleh asing sebesar Rp 42,06 miliar.

Setali tiga uang, saham AMRT juga mengalami koreksi tipis 0,37% ke Rp 1.340/saham dengan nilai transaksi Rp 109,03 miliar. Pada Senin (5/7) saham AMRT naik tipis 0,40%, sementara kemarin saham ini mencuat 7,60%.

Alhasil, dalam seminggu belakangan saham AMRT terapresiasi 7,20%, sementara dalam sebulan melonjak 20,18%. Seperti saham BANK, asing juga ramai-ramai melego saham AMRT dengan nilai jual bersih Rp 37,44 miliar.

Sebelumnya, manajemen Alfamart mengakui sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Bank Aladin.

Direktur Corporate Affairs Alfamart, Solihin menegaskan, kerja sama tersebut adalah MoU pada umumnya sebagaimana yang dilakukan perseroan dengan mitra lain, dalam hal pembayaran dan remitansi. Ia memastikan, tidak ada tujuan yang lebih spesifik, seperti misalnya arah pengembangan bank digital.

"Dengan kata lain, MoU yang akan kita laksanakan MoU biasa, kerja sama pembayaran, remittance. Siapapun, pihak yang ingin melakukan kerja sama, kita sangat terbuka," kata Solihin, kepada CNBC Indonesia, Selasa malam (6/7/2021).

Adapun menurut rilis pers resmi ketiga perusahaan tersebut, Rabu (7/7), ketiga perusahaan tersebut mengumumkan kerja sama dalam rangka melebarkan inklusi keuangan dengan menjajaki peluang pasar syariah di Indonesia yang sangat besar namun masih underpenetrated dalam layanan keuangan.

Apabila menilik data dalam siaran pers BANK-AMRT, Indonesia, sebagai pemegang aset keuangan syariah terbesar ke 9 di dunia, menyediakan proposisi yang menarik untuk pasar perbankan syariah.

Hingga akhir tahun 2020, penetrasi perbankan Syariah di Indonesia masih cukup rendah dengan yaitu 6,5% dibandingkan dengan perbankan umum konvensional.

Sementara, per kuartal III tahun lalu, total perbankan syariah di Indonesia baru mencapai 197 bank, yang terdiri dari Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan juga Bank Perkreditan Rakyat Syariah atau mencapai 11% dari total bank di Indonesia.

Indonesia sendiri merupakan salah satu populasi underbanked dengan peringkat ketiga terbesar di dunia. Lebih dari 77% masyarakat dewasa di Indonesia tidak memiliki atau memiliki akses yang sangat terbatas kepada akses finansial.

Padahal, kata manajemen, sejak tahun 2018 Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia untuk pengguna internet dengan lebih dari 171 juta pengguna.

"Bank Aladin sebagai Bank Syariah Masa Depan akan berkolaborasi bersama sebagai mitra bisnis dengan Alfamart mendukung inklusi keuangan di Indonesia melalui layanan perbankan yang menggabungkan elemen online dan offline, serta mendigitalisasi partner ekosistem untuk akses ke dalam produk perbankan," kata Direktur Operasional Bank Aladin Basuki Hidayat, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (7/7).

Manajemen Bank Aladin meyakini kerja sama tersebut akan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia mengingat Alfamart merupakan convenience store terbesar dan berlokasi di seluruh penjuru Indonesia sehingga dapat diakses oleh termasuk masyarakat yang saat ini belum terjangkau oleh layanan perbankan.

"Sedangkan kerjasama dengan Halodoc yang merupakan telehealth terdepan di Indonesia kami lakukan untuk mendukung layanan kesehatan masyarakat seperti telemedicine agar dapat diakses lebih luas terutama pada masa pandemi seperti ini," imbuh Basuki.

Sementara itu, Marketing Director Alfamart Ryan Alfons Kaloh menjelaskan, rencana kerja sama antara Alfamart dengan Bank Aladin merupakan salah satu kontribusi di industri keuangan Syariah yang memiliki potensi sangat besar di Tanah Air.

"Kolaborasi layanan perbankan digital Syariah dari Bank Aladin dengan Alfamart yang mengoperasikan lebih dari 15.000 toko di seluruh Indonesia, menjadikan adanya integrasi layanan perbankan Online dan Offline, atau dikenal sebagai Omnichannel. Akses masyarakat akan layanan perbankan Syariah akan sangat dipermudah," kata Ryan.

Kemudian Co-Founder & Chief Business Officer Halodoc Doddy Lukito menyampaikan, sejak awal, Halodoc selalu berupaya menyederhanakan akses kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Namun kami menyadari misi tersebut tidak dapat dilakukan sendiri. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Bank Aladin merupakan salah satu perwujudan dari dua institusi yang memiliki nilai yang sama untuk terus memajukan Indonesia," tambah Doddy.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alfamart Digosipin Mau Caplok Emiten Ini, Bosnya Buka Suara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular