
Melesat 14.000% Saham DCII Masih Disuspensi Bursa, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan atas transaksi saham emiten data center, PT DCI Indonesia Tbk (DCII).
Hal ini menindaklanjuti atas suspensi saham yang dilakukan otoritas bursa terhadap DCII sejak 17 Juni 2021 lalu. Ini adalah suspensi kedua yang dilakukan setelah saham DCII naik secara signifikan.
Dengan demikian, sudah 14 hari saham emiten milik pengusaha teknologi Otto Toto Sugiri dan bos Indofood Anthoni Salim ini disuspensi Bursa.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang menjelaskan, saham DCII mengalami volatilitas harga secara terus menerus.
"Atas kondisi ini, kami sedang melakukan pemeriksaan atas transaksi saham DCII. Tujuan pemeriksaan ini untuk memastikan ada tidaknya indikasi manipulasi transaksi," kata Kristian kepada awak media, Rabu (7/6/2021).
Seperti diketahui, saham DCII terakhir kali diperdagangkan pada level Rp 59.000 per saham pada Rabu (16/6/2021). Perseroan baru melantai di pasar modal pada 6 Januari 2021 dengan harga penawaran umum perdana saham Rp 420 per saham. Saham DCII tercatat meroket 14.000 persen dari harga IPO.
Dalam penjelasannya kepada BEI, Corporate Secretary DCI Indonesia, Gregorius Nicholas Suharsono mengatakan, kenaikan harga saham perseroan yang mencapai Rp 59.000 per saham bergantung pada mekanisme pasar dan persepsi pasar atas masa depan DCII.
Sampai dengan 30 Juni 2021, pemegang saham DCII ialah Otto Toto Sugiri dengan kepemilikan 29,90%. Marina Budiman 22,51%, Han Arming Hanafia sebesar 14,11%.
Ketiganya merupakan pengendali, sedangkan Anthoni Salim menggenggam kepemilikan sebesar 11,12% dan pemegang saham publik 22,36%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Data Center Moncer, Laba DCII Melesat 42,76% pada 2021
