Saham Raksasa Properti RI Kembali 'Diterjang' PPKM Darurat

Jakarta, CNBC Indonesia -Saham-saham emiten properti bertumbangan selama sebulan terakhir, bahkan saham properti sudah terkoreksi parah sejak awal tahun. Koreksi saham properti dalam sebulan terakhir dipicu peningkatan signifikan kasus baru covid-19 di dalam negeri.
Peningkatan kasus covid-19 tersebut memaksa pemerintah memperketan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro Darurat. Salah satu poin kritis yang menekan emiten properti adalah mal tak dapat beroperasi.
Sebagai catatan sebagian besar emiten properti merangkap sebagai pengelola pusat perbelanjaan alias mal sehingga pemberlakuan PPKM Darurat yang melarang operasi mal akan berdampk terhadap emiten properti.
Berikut kinerja 10 saham properti dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa selama sebulan terakhir dan sejak awal tahun.
Market Cap | Monthly % | YTD | |
PWON | Rp 21,29 triliun | -10,89% | -13,33% |
BSDE | Rp 20,54 triliun | -12,61% | -20,82% |
CTRA | Rp 17,20 triliun | -12,26% | -5,58% |
POLL | Rp 14,54 triliun | 1,15% | -60,80% |
SMRA | Rp 13,7 triliun | -8,79% | 3,11% |
LPKR | Rp 11,49 triliun | -1,82% | -24,30% |
DMAS | Rp 9,3 triliun | -15,35% | -21,54% |
PLIN | Rp 8,7 triliun | 0,00% | 0,00% |
INPP | Rp 7,77 triliun | -7,95% | -4,79% |
JRPT | Rp 6,63 triliun | -13,15% | -19,67% |
Tercatat dari 10 saham properti hanya satu yang berhasil menghijau bulan ini dan satu yang stagnan. Sementara apabila ditarik dari awal tahun, lagi-lagi hanya satu yang menghijau dan satu yang stagnan.
Saham properti dengan kapitalisasi pasar terbesar dibursa PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 21 triliun, selama sebulan terakhir sudah ambruk 10,89% ke level harga Rp 442/unit. Sedangkan sejak awal tahun PWON sudah tumbang 13,33%.
Untuk saham properti terbesar kedua dan ketiga dibursa, muncul nama PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang selama sebulan terakhir terkoreksi masing-masing 12,61% dan 12,26%. Sedangkan sejak awal tahun BSDE sudah terkoreksi 20,82% dan CTRA sudah terdepresiasi 5,58%.
Dalam sebulan terakhir saham properti yang berhasil menghijau hanyalah PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) yang naik tipis 1,15%. Meskipun demikian sejak awal tahun POLL sudah ambruk parah 60,80% dan menjadi yang terburuk diantara emiten- emiten properti lain.
Sedangkan untuk emiten properti dengan koreksi terparah sebulan terakhir jatuh kepada PT. Puradelta Lestari Tbk (DMAS) yang dalam sebulan terakhir sudah tumbang 15,35% ke level harga Rp 193/unit. Sejak awal tahun, DMAS sudah tumbang 21,54%.