
Rencana 'Merger' Indosat-Tri Molor, Begini Penjelasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan telekomunikasi multinasional asal Qatar Ooredoo Q.P.S.C. dan raksasa telekomunikasi yang berkantor pusat di Hong Kong saat masih melanjutkan diskusi lanjutan dalam menjajaki kemungkinan transaksi untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia, PT Indosat Tbk (Indosat) dan PT Hutchison 3 Indonesia (3 Indonesia).
Dalam keterangan resmi yang disampaikan kedua pihak, diskusi antara kedua pihak berjalan dengan lancar dan telah berada pada tahap lanjut.
Perpanjangan waktu ini, untuk memberikan waktu untuk menyelesaikan perjanjian definitif, kedua Pihak telah memperpanjang jangka waktu eksklusivitas untuk Surat Kesepakatan Bersama yang tidak mengikat (non-legally binding MoU) terkait dengan kemungkinan transaksi hingga 16 Agustus 2021.
Perpanjangan tenggat waktu ini merupakan yang kedua kalinya, sebelumnya perpanjangan sudah pernah dilakukan dari yang semula berakhir pada 30 April 2021 diundur menjadi 30 Juni 2021.
CNBC Indonesia mencatat, rencana merger dua perusahaan telekomunikasi, PT Hutchison 3 Indonesia dengan Indosat Ooredoo sudah mengemuka sejak tahun lalu. Saat itu dikabarkan bahwa kedua pemegang saham sudah melakukan pertemuan terkait konsolidasi ini.
Negosiasi yang alot sepertinya merupakan salah satu alasan batas waktu uji tuntas (due diligence) kedua perusahaan tersebut terkait aksi korporasi ini terus diperpanjang.
Melalui keterbukaan informasi, pihak Indosat mengatakan perpanjangan tersebut dilakukan untuk memberikan lebih banyak waktu bagi para pihak yang terlibat untuk mencapai kesepakatan akhir terkait dengan kemungkinan transaksi.
Penggabungan Indosat dan 3 Indonesia akan menyatukan dua merek telekomunikasi seluler terkemuka di Indonesia dan akan menciptakan perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia yang baru. Perusahaan gabungan juga akan memiliki skala dan kemampuan finansial untuk mendorong inovasi dan mempercepat transformasi Indonesia menjadi masyarakat digital.
Indosat mengatakan bahwa jumlah pelanggan seluler mereka tumbuh 1,7% YoY menjadi 60,3 juta pelanggan per akhir tahun 2020, sedangkan 3 sendiri mengklaim memiliki jumlah pelanggan mencapai 36 juta orang. Gabungan kedua penyedia jasa seluler ini tentu akan memperpendek jarak persaingan dengan Telkomsel, raja telekomunikasi seluler nasional.
Pihak Manajemen Indosat juga menambahkan sampai saat ini belum ada keputusan yang diambil untuk melanjutkan transaksi. Setiap perkembangan material sehubungan dengan transaksi akan diumumkan pada waktu yang tepat.
Seperti diketahui, Hutchison memiliki bisnis operator Tri melalui Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia), sementara Ooredoo memiliki sekitar 65% saham PT Indosat Tbk (ISAT) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Backdoor Listing di Tengah Rencana Bersatunya Indosat-Tri
