Alert! IHSG Tumbang, Investor Khawatir Rekor Kasus Covid-19

Putra, CNBC Indonesia
28 June 2021 09:18
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan depresiasi tipis 0,12% ke level 6.015,27. Selang 12 menit IHSG terpantau lanjut terkoreksi 0,67% ke level 5.980,21 pada perdagangan awal pekan Senin (28/6/21).

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1,3 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 120 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp 5 miliar dan PT Sumber Alfaria Tirtajaya Tbk (AMRT) Rp 4 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 15 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang dijual Rp 13 miliar.

Perkembangan pandemi Covid-19 di RI semakin mengkhawatirkan dan masih menjadi perhatian pasar di dalam negeri, di mana kasus aktif Covid-19 kian hari makin bertambah besar setiap harinya.

Per 27 Juni 2021, Kementerian Kesehatan mencatat pasien positif corona berjumlah 2.093.962 orang. Bertambah 21.095 orang, rekor penambahan kasus harian sejak pasien pertama diumumkan pada 1 Maret 2020.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 13.748 orang per hari. Melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 6.540 orang setiap harinya.

Hal yang juga mengerikan adalah angka kasus aktif, yaitu pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun karantina mandiri. Data ini menggambarkan seberapa berat beban yang ditanggung sistem pelayanan kesehatan.

Per 26 Juni 2021, jumlah kasus aktif hampir mencapai 200.000 tepatnya 194.776 orang. Ini adalah rekor tertinggi.

Kasus baru kemarin kemarin bertambah 21.342 orang. Lagi-lagi, rekor penambahan kasus aktif dalam sehari.

Data ini memberi konfirmasi bahwa sistem pelayanan kesehatan di Indonesia menanggung beban yang sangat berat. Di sejumlah rumah sakit, kamar sudah tidak mampu lagi menampung pasien sehingga yang baru datang terpaksa menjalani perawatan di tenda darurat.

Tenaga kesehatan pun pontang-panting merawat pasien yang jumlahnya semakin bertambah. Mengutip catatan Bank Dunia, rasio dokter per 1.000 penduduk di Indonesia pada 2018 hanya 0,43. Ini adalah yang terendah di antara negara-negara tetangga.

Beban berat yang ditanggung oleh pekerja medis dan sistem pelayanan kesehatan, plus penularan virus yang semakin cepat akibat kehadiran varian baru, membuat desakan untuk memperketat pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat semakin mengemuka. Wacana karantina wilayah (lockdown) atau kebijakan yang lebih ketat dari sekarang kembali muncul, bahkan semakin kencang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular