Bikin Penasaran! Ternyata Begini Rapor 11 Saham Grup Sinarmas

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
24 June 2021 11:20
smartfren
Foto: Ist/www.sinarmas.com/

Bila menilik grafik di atas, mengacu data perdagangan Rabu (23/6), setidaknya hanya tiga saham Grup Sinar Mas yang punya kinerja moncer baik dalam sepekan maupun sebulan, yakni FREN, LIFE, dan SMMA.

Saham FREN berhasil melonjak selama 8 hari beruntun atau sejak 14 Juni lalu, setelah 2 hari sebelumnya stagnan. Dalam sepekan saham ini melejit 25,23%, sementara dalam sebulan melonjak 59,52%.

Aksi korporasi terbaru FREN sendiri, seperti yang telah disebutkan di atas, terkait penyertaan modal saham melalui Smartel ke Moratelindo.

Seperti FREN, saham perusahaan induk jasa keuangan Grup Sinar Mas, SMMA, juga melesat 9,85% dalam sepekan terakhir. Namun, kinerja fundamental SMMA masih tertekan sepanjang tahun ini.

Menurut laporan keuangan kuartal I 2021 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/6), laba bersih SMMA tercatat merosot 21,01% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 283,25 miliar, dari Rp 358,61 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Berbeda dengan ketiga saham di atas, duo saham perusahaan pulp & kertas Grup Sinar Mas, INKP dan TKIM menjadi saham yang paling ambles dalam sepekan terakhir. Saham INKP melorot 10,63%, sementara saham TKIM anjlok 12,00% dalam seminggu.

Kedua perusahaan tersebut juga baru melaporkan kinerja keuangan per akhir Maret 2021. Sayangnya, mengacu data laporan keuangan di BEI, keduanya sama-sama mencatatkan penurunan laba bersih di 3 bulan pertama tahun ini.

Sampai dengan periode kuartal I tahun ini, INKP tercatat membukukan laba bersih sebesar US$ 139,27 juta yang setara Rp 1,94 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000.

Perolehan tersebut turun sebesar 22,32% dari tahun sebelumnya senilai US$ 179,30 juta atau senilai Rp 2,51 triliun.

Sementara itu, Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, pada 3 bulan pertama ini membukukan laba bersih senilai US$ 74,99 juta atau sekitar Rp 1,04 triliun, turun 51,99% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 156,23 juta atau Rp 2,18 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular