Analisis

Duh! Nasib Saham Ritel-Mal Bisa Anyep Lagi Gegara Ini

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
22 June 2021 08:15
Suasana pusat perbelanjaan di Giant Ekspres Kemayoran terlihat sepi pengunjung, Jakarta, Senin (31/5/2021). PT Hero Supermarket TbkTbk menutup seluruh gerai Giant di Indonesia pada bulan Juni mendatang.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi mal (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Mari kita bahas saham emiten ritel terlebih dahulu.

Apabila menilik data di atas, sebenarnya selama sepekan terakhir kinerja saham emiten ritel sangat tertekan. Tecatat hanya saham HERO yang berhasil tumbuh positif.

Sementara, dalam sebulan terakhir, saham-saham tersebut cenderung masih naik, dengan saham HERO yang membukukan kinerja paling mentereng, yakni naik 54,40%.

Kenaikan saham HERO tersebut seperti 'anomali', lantaran kenaikannya terjadi pascaperusahaan mengumumkan akan menutup semua gerai Giant pada Juli mendatang pada 25 Mei lalu. Selain itu, perusahaan akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA sebagai langkah strategis perusahaan.

Menurut data BEI, saham HERO melesat tinggi 3 kali beruntun pascapengumuman penutupan gerai Giant, yakni 12,69% pada 25 Mei, 24,77% pada 27 Mei, dan 24,91% pada 28 Meil.

Sementara, saham Grup Lippo, MPPA, yang sempat melonjak ke harga tertinggi selama 3 tahun terakhir ke Rp 1,235/saham pada 9 Juni lalu, ambles 11,11% dalam sepekan.

Seperti saham-saham emiten ritel yang anjlok dalam sepekan terakhir, saham pengelola mal juga menunjukkan kinerja yang tidak menggembirakan.

Dalam sepekan 5 saham pengelola mal yang diamati jeblok, bahkan hingga 13%. Tidak hanya itu, dalam sebulan saham-saham tersebut juga tersungkur sampai 18%.

Dari 5 saham tersebut hanya saham LPKR yang bisa tumbuh 1,80% dalam sebulan terakhir. Namun, dalam sepekan saham pengelola Lippo MalI Kemang ini terjun sedalam 13,71%.

Tidak hanya LPKR, saham pengelola Mal Ciputra Jakarta, CTRA, juga ambles 10,10% dalam sepekan dan anjlok 18,72% dalam sebulan. Ini membuat saham CTRA menjadi saham pengelola mal dengan kinerja terparah.

Dengan melihat kinerja saham-saham kedua sektor di atas yang tidak bergairah akhir-akhir ini, aturan PPKM mikro terbaru dari pemerintah bakal menjadi sentimen negatif baik bagi kinerja fundamental dan saham sektor tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular