
Stimulus Pajak Ritel Tak Ngaruh ke Saham Pengelola Mal

Jakarta, CNBC - Saham-saham emiten pengelola mal bergerak beragam pada awal perdagangan pagi ini, Kamis (6/5/2021).
Adanya sentimen terkait rencana kucuran stimulus pemerintah berupa relaksasi pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh) untuk sektor ritel tampaknya tidak begitu mempengaruhi gerak saham-saham tersebut.
Berikut gerak saham-saham emiten pengelola mal, pukul 10.37 WIB.
Pakuwon Jati (PWON), saham -1,92%, ke Rp 510, transaksi Rp 8 M
Lippo Karawaci (LPKR), -1,83%, ke Rp 214, transaksi Rp 2 M
Intiland Development (DILD), -1,07%, ke Rp 185, transaksi Rp 1 M
Summarecon Agung (SMRA), -0,53%, ke Rp 940, transaksi Rp 3 M
Ciputra Development (CTRA), 0,00%, ke Rp 1.135, transaksi Rp 1 M
Bumi Serpong Damai (BSDE), +0,42%, ke Rp 1.200, transaksi Rp 2 M
Agung Podomoro Land (APLN), +0,65%, ke Rp 154, transaksi Rp 479 juta
Alam Sutera Realty (ASRI), +1,04%, ke Rp 195, transaksi Rp 4 M
Berdasarkan data di atas, dari 8 saham emiten pengelola mal yang diamati, 4 saham ambles di zona merah, satu stagnan dan tiga lainnya menguat.
Adapun saham pengelola mal Gandaria City dan Kota Kasablanka (Kokas), PWON, menjadi yang paling ambles, yakni sebesar 1,92% ke Rp 150/saham. Dengan ini, PWON sudah ambles selama tiga hari beruntun, atau sejak Selasa (4/5/2021) lalu.
Alhasil, saham PWON sudah terkoreksi 3,74% dalam sepekan terakhir.
Saham pengelola Lippo Mall Kemang, LPKR, juga meorost 1,83% ke Rp 214/saham. Nilai transaksi LPKR sebesarRp 2 miliar pada pagi ini.
Berbeda, saham pengelola mall Kuningan City dan Mal Senayan City (Sency), APLN, malah naik 0,65% ke posisi Rp 154/saham. Saham APL berhasil rebound pagi ini, setelah kemarin ambles 0,65% ke Rp 153/saham.
Tidak hanya APLN, saham emiten pengelola Mall Alam Sutera, ASRI, juga naik 1,04% ke posisi Rp 195/saham dengan nilai transaksi Rp 4 miliar.
Dengan penguatan ini, saham ASRI melanjutkan penguatan sejak Rabu (5/5/2021) kemarin, ketika ditutup terapresiasi 1,58% ke Rp 193/saham.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan saat ini tengah mempersiapkan stimulus untuk sektor ritel.
Stimulus tersebut kata Airlangga berupa relaksasi perpajakan seperti pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh).
"Untuk sektor ritel masih dalam pembahasan terkait komponen pajak PPN dan PPh untuk sewa. Keduanya terkait dengan stimulan untuk penjualan ritel, masih dalam pembahasan," jelas Airlangga dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021)
Diharapkan dengan adanya stimulus untuk sektor ritel tersebut bisa lebih mendorong perekonomian di dalam ngeri. Mengingat saat ini sektor ritel merupakan salah satu sektor yang terdampak paling parah akibat pandemi Covid-19.
Adanya berbagai stimulus ditambah dengan adanya peningkatan aktivitas ekonomi, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2021 bisa tumbuh 4,5% hingga 5,3% secara tahunan (year on year/yoy).
Adapun outlook pemerintah dengan adanya realisasi pertumbuhan ekonomi pada Kuartal I-2021 minus 0,74% yoy, maka perbaikan bisa terus terakselerasi pada periode selanjutnya. Pada kuartal II-2021 Airlangga memproyeksikan ekonomi bisa tumbuh pada level 6,9%-7,8% yoy.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Nasib Saham Ritel-Mal Bisa Anyep Lagi Gegara Ini