InvesTime

Laju IHSG Bak Keong, tapi Ada Skenario Optimistis ke 7.000

Sandi Ferry, CNBC Indonesia
06 May 2021 10:30
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (5/5/2021) ditutup dengan bertahan di jalur hijau, menyusul rilis pertumbuhan ekonomi nasional yang menunjukkan sinyal pemulihan.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 5.975,911 atau tumbuh 12,1 poin (+0,2%). Nilai transaksi tercatat hanya Rp 8,8 triliun dengan 17 miliaran saham berpindah tangan nyaris 950.000-an kali.

Namun, merosotnya bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bisa memberikan dampak negatif ke pasar Asia termasuk ke IHSG. Sepanjang minggu lalu, IHSG melemah 0,35% secara point-to-point. Investor asing membukukan jual bersih Rp 580 miliar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan nasib IHSG yang bakal terus berada di bawah level 6.000.

"Menjelang lebaran di Mei ini IHSG akan cenderung sideways, cenderung turun menjelang lebaran biasanya," kata Analis PT Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony dalam Investime, dikutip Kamis (6/5/21).

Namun, bukan berarti tidak ada harapan, IHSG memiliki potensi naik seiring sinyal pemulihan Produk Domestik Bruto di waktu yang akan datang. Meski Badan Pusat Statistik sudah menyatakan 11 sektor masih minus, namun tanda pemulihan ke arah lebih baik mulai terlihat.

"Saya optimis IHSG dapat menguat 6.800 hingga 7.000, karena kita harap K2 atau K3 PDB meningkat signifikan dan selesainya resesi. Saya masih optimis IHSG cenderung menguat," sebut Chris.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Melesat 1%, Saham ANTM & TINS Diborong Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular