
Triniti Dinamik Optimistis Laba Naik 48% di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) memperkirakan pertumbuhan laba hingga akhir tahun bisa mencapai hampir 50%.
Presiden Direktur Triniti Dinamik, Samuel Stephanus Huang mengatakan, dampak dari kebijakan pemerintah terkait program subsidi PPN untuk properti bisa langsung dirasakan oleh pengembang.
"Januari-Mei 2021 dibanding periode yang sama ada kenaikan (penjualan) 300%. Kami langsung dapatkan dampak. Oleh sebab itu kami sangat berharap pemerintah bisa extend bisa sampai akhir 2021. Sesuai arahan Pak Jokowi, sektor properti harus dijaga karena menggandeng 174 industri lainnya," katanya di Jakarta.
"Perkiraan kami Januari sampai akhir Desember profit bisa capai hampir 50% (yoy), sekitar 48%," imbuhnya.
Dia menambahkan, kenaikan profit tersebut juga menurutnya dikarenakan oleh kebijakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71. Di mana saat ini penjualan properti bisa dimasukkan sebagai pendapatan jika sudah serah terima kepada pembeli.
"Tahun ini kami bersyukur pas kami melantai, kami beruntung kami sudah serah terima, sehingga bisa capitalize penjualan, Berdampak positif," tegasnya.
Sekadar informasi saja, perseroan tercatat sebagai emiten ke-20 yang tercatat di tahun ini. TRUE melepas sebanyak 1.513.970.000 saham atau setara dengan 20,00% saham yang dilepas ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per sahamnya. Sehingga total dana hasil IPO yang diperoleh TRUE adalah sekitar Rp 151,4 miliar.
Saat melantai perdana, harga saham TRUE tercatat naik 35% ke level Rp 135 per saham atau menyentuh level autoreject atas (ARA). Saat ini, nilai kapitalisasi pasar TRUE tercatat sebesar Rp 1,02 triliun.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham sebesar Rp 22,80 miliar akan digunakan untuk pelunasan pembelian ruang kantor yang berlokasi di APL Tower, Jalan Letjen S. Parman Kav. 28 Jakarta Barat 114 70 dengan total seluas 475,66 m2, ruang kantor tersebut akan digunakan oleh perseroan untuk kegiatan operasional perseroan.
Selanjutnya, sebesar Rp 91 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian pembelian tanah ya g berlokasi di Kel. Tiban Lama, Kec. Sekupang, Kota Batam, dengan total seluas 14,9 hektar, lahan tersebut akan digunakan Perseroan untuk pembangunan perumahan. Sisanya akan digunakan untuk tambahan modal kerja perseroan, seperti pembayaran kepada kontraktor sehubungan dengan proyek The Smith dan/atau untuk membiayai kegiatan operasional perseroan lainnya.
(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WNA Boleh Beli Apartemen, Industri Properti RI Bakal Bangkit