Suku Bunga Fed Bisa Naik pada 2022, Bursa Eropa Dibuka Merah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
21 June 2021 15:00
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Senin (21/6/2021), menyusul kekhawatiran pelaku pasar terhadap nada hawkish yang ditunjukkan bank sentral Amerika Serikat (AS) melalui penaikan suku bunga acuan lebih cepat dari ekspektasi.

Indeks Stoxx 600 turun 0,6% pada pembukaan diperberat oleh koreksi saham indeks saham sektor komoditas yang anjlok 1,7% memimpin koreksi seluruh indeks saham sektoral. Koreksi itu mengikuti tren yang menimpa bursa global.

Selang 30 menit, indeks berisi 600 saham unggulan Eropa ini masih tertekan 1,5 poin (-0,33%) ke 450,54. Indeks DAX Jerman drop 40,25 poin (-0,26%) ke 15.407,79 dan CAC Prancis turun 36,3 poin (-0,55%) ke 6.532,89. Indeks FTSE berkurang 10,8 poin (-0,15%) menjadi 7.006,69.

Harga kontrak berjangka (futures) saham AS tertekan setelah Dow Jones di perdagangan penghujung pekan lalu menyentuh posisi terburuk sejak Oktober, sementara bursa di Asia Pasifik melemah dengan dipimpin bursa Jepang, yang anjlok hingga 3,3%.

Indeks CBOE Volatility, atau VIX, yang dianggap menunjukkan tingkat kecemasan dan volatilitas pasar dalam 30 hari ke depan, melejit 16,6% pada Jumat. Artinya, pelaku pasar sedang cemas melihat perkembangan ke depan

Kecemasan menerpa pasar setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memperkirakan penaikan suku bunga bisa dilakukan pada 2023, dan memperkirakan inflasi bisa melewati angka 3% pada akhir tahun ini. Pada situasi normal, The Fed menolerir tingkat inflasi sebesar 2%.

Tak cukup dengan itu, kepada CNBC International Presiden The Fed St. Louis Jim Bullard menambahi kecemasan pasar, setelah mengatakan bahwa wajar jika The Fed cenderung "hawkish" dan kenaikan suku bunga pertama bisa terjadi secepatnya pada 2022.

Investor pun memantau pernyataan para pejabat The Fed pada Senin ini untuk melihat adanya sinyal terbaru terkait kebijakan mereka. Bullard dan Presiden The Fed Dallas Robert Kaplan dijadwalkan berpidato secara virtual di New York.

Dari sisi korporasi, saham jaringan swalayan Inggris Morrisons melompat lebih dari 31% setelah menolak tawaran akuisisi sebesar US$ 7,6 miliar dari perusahaan pengelola aset Clayton, Dubilier & Rice. Alasannya, tawaran harga itu menilai murah perseroan dan potensinya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Dibuka Variatif Tunggu Arah Kebijakan The Fed

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular