Sepi Sentimen, Bursa Eropa Tertekan Tipis di Sesi Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
07 September 2021 15:07
A computer screen shows news about Brexit with British Prime Minister Theresa May as a broker watches his screens at the stock market in Frankfurt, Germany, Wednesday, Jan. 16, 2019. (AP Photo/Michael Probst)
Foto: Bursa Eropa (AP Photo/Michael Probst)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa tertekan tipis pada pembukaan perdagangan Selasa (7/9/2021), mengikuti tren serupa di bursa Asia Pasifik yang variatif di tengah sepinya sentimen.

Indeks Stoxx 600 dibuka melemah tipis sebesar 0,1% dengan indeks saham sektor konstruksi dan material melemah 0,4% menjadi pemberat utama, sedangkan indeks saham sektor telekomunikasi menguat 0,7%.

Selang setengah jam kemudian, koreksi indeks Stoxx 600 menjadi 0,4 poin (-0,09%) ke 474,75. Indeks DAX Jerman surut 24,6 poin (-0,15%) ke 15.907,54. Indeks CAC Prancis melemah 2,1 poin (-0,03%) ke 6.741,41. Namun, FTSE Inggris turun 16,4 poin (-0,23%) ke 7.170,77.

Pergerakan yang cenderung malas-malasan itu mengikuti tren di Asia Pasifik di mana saham di kawasan Benua Kuning tersebut bergerak variatif setelah data perdagangan China per Agustus menunjukkan penguatan di atas ekspektasi.

Ekspor China dilaporkan melompat 25,6% secara tahunan per Agustus, atau melampaui ekspektasi analis dalam polling Reuters yang berujung pada angka prediksi kenaikan sebesar 17,1%.

Namun sayangnya, kondisi perburuhan di Negara Adidaya tersebut masih tertekan oleh pandemi yang mengindikasikan pemulihan masih jauh di depan mata. Slip gaji baru per Agustus hanya bertambah 235.000, atau jauh dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones di angka 720.000. Angka tersebut juga terpaut jauh dari capaian Juli yang mencapai 1,05 juta slip gaji.

Pemicunya adalah penyebaran kembali varian delta yang membuat optimisme pelaku usaha kembali tertekan, dan mengurangi aktivitas bisnisnya. Akibatnya, pasar pun bertaruh bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tak akan terburu-buru melancarkan tapering (pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder).

Dari Benua Biru, pemodal akan memantau data survei sentimen ekonomi ZEW di Jerman per September.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Suku Bunga Fed Bisa Naik pada 2022, Bursa Eropa Dibuka Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular