Waspada! Gak Cuma DCII, 5 Saham Ini Sudah Diawasi Bursa

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
21 June 2021 08:06
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama sepekan lalu (14-17 Juni), Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan lima saham ke dalam kategori saham yang beraktivitas di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Bursa 'menyalakan radar' pengawasan lantaran kelima saham tersebut mengalami lonjakan harga yang signifikan akhir-akhir ini.

Kelima saham yang dimaksud ialah emiten produsen alat elektronik rumah tangga PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) yang masuk kategori UMA pada 14 Juni, emiten multifinance PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) (UMA: 15 Juni).

Kemudian, emiten pengembang properti yang baru melantai (listing) PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) (UMA: 16 Juni), produsen velg mobil PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS) (UMA: 16 Juni). Terakhir, emiten teknologi PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) (UMA: 17 Juni).

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal," jelas manajemen BEI, dikutip CNBC Indonesia, Senin (21/6/2021).

Menurut catatan bursa, informasi terakhir mengenai SCNP adalah informasi tanggal 11 Juni 2021 yang dipublikasikan melalui situs Bursa terkait penyampaian bukti iklan informasi laporan keuangan tahunan.

Lalu, informasi terakhir dari HDFA ialah informasi pada 9 Juni 2021 di situs BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Adapun, TRUE terakhir kali menerbitkan informasi pada 9 Juni 2021 soal pencatatan saham dari penawaran umum.

Selanjutnya, informasi terakhir soal PRAS ialah terkait penjelasan atas volatilitas transaksi pada 16 Juni 2021.

Terakhir, informasi terbaru dari ATIC ialah mengenai laporan bulanan registrasi pemegang efek pada tanggal 10 Juni 2021. Pada perdagangan Senin ini (21/6) saham ATIC pun resmi disuspensi alias dihentikan sementara perdagangannya.

Sehubungan dengan terjadinya UMA pada kelima saham tersebut, Bursa pun menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.

Karenanya, otoritas bursa menyarankan para investor untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa dan mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Selain itu, para pelaku pasar juga perlu mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Lantas, bagaimana sebenarnya pergerakan kelima saham tersebut selama sepekan sampai year to date (ytd)?

Di bawah ini, Tim Riset CNBC Indonesia menyajikan tabel dan akan membahas secara singkat gerak saham-saham tersebut.

NEXT: Gerak Saham Masuk UMA

Menurut data di atas, saham emiten yang terhimpun dalam indeks sektor teknologi (IDXTECHNO), ATIC, 'nangkring' di posisi pertama, dengan membumbung tinggi 142,95% dalam sepekan. Saham ini sudah melaju kencang dan menembus ARA selama 4 hari beruntun minggu ini.

Dengan lonjakan luar biasa tersebut, saham ini berhasil bercokol di peringkat kedua saham top gainers selama minggu lalu.

Adapun dalam sebulan saham ini juga melonjak tinggi 141,33% dan secara ytd meluncur ke angkasa 214,78%. 

IDXTECHNO memang menjadi 'idola' baru para pelaku pasar akhir-akhir ini, seiring adanya sejumlah positif yang membanjiri indeks yang baru dibikin bursa ini. 

Lihat saja, selain ATIC, saham teknologi yang melonjak selama sepekan ialah saham Limas Indonesia Makmur (LMAS) dan saham milik pengusaha Toto Sugiri, Indointernet (EDGE). Saham LMAS melejit 94%, sementara saham EDGE melesat 84,76% dalam sepekan.

Selain saham ATIC, saham 'anak baru' di bursa TRUE juga 'to the moon' selama sepekan. Saham ini juga menjadi pemuncak 'klasemen' top gainers, dengan 'terbang tinggi' 224,18% dalam seminggu.

Torehan ini terjadi lantaran saham TRUE selalu melaju di zona hijau sejak awal IPO atau selama 7 hari perdagangan beruntun.

Sama seperti sejumlah saham yang baru 'manggung' di BEI, saham TRUE juga terkena 'demam' auto rejection atas (ARA) saat awal-awal beraktivitas di bursa. Dari 7 hari perdagangan, saham TRUE berhasil menyentuh batas ARA selama 6 kali.

Asal tahu saja, Triniti Dinamik tercatat sebagai emiten ke-20 yang melantai di bursa di tahun ini.

Perseroan melepas sebanyak 1.513.970.000 saham atau setara dengan 20,00% saham yang dilepas ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per sahamnya. Sehingga total dana hasil IPO yang diperoleh TRUE adalah sekitar Rp 151,4 miliar.

Di antara saham UMA lainnya, hanya saham PRAS yang mencatatkan kinerja negatif, yakni ambles 5,08% dalam sepekan. Para pelaku pasar tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah saham ini melonjak dalam kurun waktu sebulan terakhir.

Sebelumnya saham emiten primadona BEI yakni PT DCI Indonesia Tbk (DCII) kena UMA pada 9 Juni kemudian disuspensi pada 17 Juni pekan lalu mengingat saham ini sudah meroket 400% dalam sebulan terakhir.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular