Duo Emiten Otto Sugiri Pimpin Kenaikkan Saham Teknologi

Putra, CNBC Indonesia
16 June 2021 09:42
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks sektoral terbaru di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni sektor Teknologi kembali melesat pada perdagangan hari ini setelah investor asing mengakuisisi salah satu saham Otto Sugiri PT Indointernet Tbk (EDGE).

Transaksi ini melesatkan dua saham teknologi berkapitalisasi pasar terbesar di indeks ini yakni EDGE dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang dimiliki Otto dengan kapitalisasi pasar masing-masing Rp 143 triliun dan Rp 14 triliun sehingga dengan terbangnyakedua emiten ini maka indeks sektoral mudah terkerek naik.Tercatat indeks sektoral Teknologi hari ini kembali melesat kencang 16,66%.

Simak gerak saham teknologi pada perdagangan hari ini.

Tercatat pada perdagangan hari ini terdapat 5 saham dengan kenaikan double digit dimana dua diantaranya merupakan duo saham Otto Sugiri yakni EDGE yang melesat ke level ARA (kenaikan tertinggi 20% dalam sehari) ke level harga Rp 36,250/unit atau kenaikan 19,93% dalam sehari, sedangkan DCII yakni saham teknologi dengan kapitalisasi pasar terbesar melesat 20% ke level harga Rp 60.300/unit.

Selanjutnya kenaikan terbesar dibukukan oleh PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) yang melesat 24,73% ke level harga Rp 1.160/unit.

Selanjutnya di posisi kedua dan ketiga terdapat saham PT Indostreling Technomedia Tbk (TECH) dan saham Lippo Group PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) yang masing-masing melesat 21,84% dan 20,05%.

Sedangkan koreksi dibukukan oleh emiten grup Kresna PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) yang ambruk ke level terendah alias ARB 6,77%.

Kenaikan dua saham Otto Sugiri yang menjadi pasak indeks teknologi terjadi setelah Digital Edge Hongkong Limited yang sebelumnya menjadi pemegang saham minoritas di saham EDGE, mengambil alih perseroan dan saat ini menjadi pemegang saham pengendali setelah transaksi.

Tercatat sebelum transaksi per tanggal 10 Juni 2021, Otto Sugiri menjadi pengendali dengan kepemilikan 38,9%, selanjutnya Han Arming Hanafia menguasai 17,5%, Bing Moniaga 15,10%, Digital Edge sebesar 12,10%, dan masyarakat sebesar 7,9%.

Sedangkan per 11 Juni 2021 kepemilikan saham berubah, di mana kepemilikan Digital Edge Hong Kong berubah menjadi 59,10%, Sedangkan Han Arming Hanafia turun menjadi hanya menguasai 7,45%, Kepemilikan Bing Moniaga turun menjadi 6,44%, dan kepemilikan Otto Sugiri menjadi hanya 16,56%.

Digital Edge Hong Kong Limited merupakan perusahaan teknologi yang berlokasi di Tai Sang Bank Building di calan Des Vouex, Hong Kong. Perseroan bergerak di bidang perusahaan data center yang memiliki fokus di Asia Pasifik,

Perseroan dibeking oleh Stonepeak Infrastructure Partners, private equity firm asal New York dengan dana kelolaan hingga US$ 31 miliar yang fokus pada sektor infrastruktur, Digital Edge berkomitmen dengan nominal lebih dari US$ 1 miliar untuk mengembangkan bisnis data center di Asia Pasifik.

Sebelumnya pada tanggal 11 Juni, muncul transaksi nego jumbo di saham EDGE yang dilakukan oleh investor asing dengan nominal yang tidak main-main.

Tercatat investor asing menggunakan broker PT BCA Sekuritas (SQ) melakukan pembelian sebanyak 1,89 juta lot EDGE di harga Rp 10.495/unit dari investor lokal yang menggunakan sekuritas yang sama sehingga transaksi ini merupakan transaksi crossing alias tutup sendiri. Tercatat investor asing menggelontorkan dana sebesar Rp 1,99 triliun untuk menebus transaksi ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular