Rights Issue Bayar Utang BCA & Shinhan, Saham TIFA kena ARB!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
14 June 2021 12:55
Photo: KDB, Business Korea
Foto: Photo: KDB, Business Korea

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten leasing kendaraan miik Grup KDB Korea Selatan, PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA), berencana menambah modal melalui penerbitan saham baru dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue sebanyak-banyaknya 2,90 miliar saham melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) I.

Berdasarkan prospektus rights issue yang diterbitkan TIFA, nilai nominal HMETD ini sebesar Rp 100 per saham. Namun, belum ditetapkan harga pelaksanaan rights issue ini. Selain itu, manajemen menyebutkan, tidak ada pembeli siaga (standby buyer) dalam PUT I ini.

Jika saham baru yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian atau dibeli oleh pemegang saham perseroan atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham.

"Dengan demikian, apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa HMETD yang tidak dilaksanakan, maka terhadap seluruh HMETD yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan saham dari portepel," tulis TIFA, dikutip Senin (14/6/2021), dalam keterbukaan informasi.

Rencananya, perolehan dana hasil rights issue ini, sebesar 26% atau sekitar RP 167 miliar akan dipakai untuk pelunasan pokok dan bunga serta biaya pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Selanjutnya, sebesar 19% dari nilai pokok, atau Rp 121 miliar akan digunakan untuk pelunasan pokok dan bunga serta pinjaman kepada PT Bank Shinhan Indonesia.

"Sisanya, akan digunakan oleh perseroan untuk meningkatkan portofolio pembiayaan," urai manajemen.

Terkait aksi korporasi ini, perseroan telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 4 Juni 2021.

Perkiraan tanggal efektif rights issue pada 26 Juli 2021. Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di bursa pada 3 Agustus 2021 untuk pasar reguler dan pasar negosiasi, sedangkan di pasar tunai pada 5 Agustus 2021.

Sedangkan, tanggal distribusi pada 6 Agustus 2021 dan pencatatan di BEI pada 9 Agustus mendatang.

Dari pasar modal, pada sesi I, Senin ini (14/6), saham TIFA malah auto reject bawah (ARB) 6,60% di Rp 920/saham. Sepekan terakhir saham multifinance ini naik 8,24% dan year to date atau tahun berjalan naik 64%.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sikap Bos BCA, Tukang Becak Bobol Tabungan Nasabah Rp345 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular