
Tembus Rekor 2,5 Tahun! Harga Minyak Bisa ke US$ 80/barel

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah terus menembus rekor tertinggi barunya. Sampai dengan saat ini harga minyak sudah berada di posisi tertingginya dalam hampir 2,5 tahun terakhir.
Harga minyak mentah dunia naik setengah persen di perdagangan perdana minggu ini, Senin (14/6/2021). Harga kontrak Brent berada di US$ 73,04/barel sementara untuk kontrak West Texas Intermediate (WTI) berada di US$ 71,24/barel.
Peningkatan harga minyak mentah dunia terjadi seiring dengan semakin membaiknya kondisi pasar. Lalu lintas kendaraan kembali ke tingkat pra-pandemi di Amerika Utara dan sebagian besar Eropa.
Pesawat komersil juga sudah mulai mengudara saat penguncian dan pembatasan lainnya dilonggarkan. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap bahan bakar mulai terkerek naik.
"Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, perlu meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang pulih," kata Badan Energi Internasional (IEA) dalam laporan bulanannya pada hari Jumat.
Menurut IEA, OPEC+ punya ruang untuk meningkatkan pasokan sebesar 1,4 juta barel per hari (bph) pada 2022 dari target Juli 2021 - Maret 2022.
Kelompok OPEC+ telah menahan produksi untuk mendukung harga setelah pandemi menurunkan permintaan pada 2020. "OPEC+ perlu membuka keran untuk menjaga pasar minyak dunia dipasok secara memadai," kata IEA, sebagaimana diberitakan Reuters.
Goldman Sachs memperkirakan Brent akan naik menjadi US$ 80/barel musim panas ini karena perkembangan vaksinasi yang pesat meningkatkan aktivitas ekonomi di seluruh dunia.
Penggunaan rig minyak AS juga dilaporkan naik enam unit menjadi 365 dan menjadi yang tertinggi sejak April 2020 mengacu pada data perusahaan jasa energi Baker Hughes Co.
Ini merupakan peningkatan mingguan terbesar rig minyak dalam sebulan, karena perusahaan pengeboran berusaha mendapatkan keuntungan dari meningkatnya permintaan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OPEC+ Sukses Pangkas Produksi, Harga Minyak Dekati US$ 60